"Saya pikir ini adalah bagian dari eksperimen Jokowi-JK," ujar Alfan, saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2014).
Efektivitas kerja kementerian-kementerian baru, kata Alfan, bergantung pada seberapa cepat adaptasi secara kelembagaan akan berjalan. Menurut dia, proses adaptasi tidak akan berjalan dengan mudah. Persoalan yang akan muncul adalah ekspektasi publik terhadap gebrakan pemerintah, sementara pada saat bersamaan proses administrasi kelembagaan dan adaptasi personel kementerian belum berjalan dengan baik.
"Rakyat akan melihat, pos-pos baru itu membawa perubahan atau tidak, efektif atau tidak. Makanya ini pertaruhan besar," kata Alfan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Indo Strategi Andar Nubowo mengatakan, wacana perombakan kementerian dalam pemerintahan Jokowi-JK merupakan terjemahan dari janji-janji politik pada masa kampanye.
"Hal ini bisa menjadi kunci kesejahteraan publik, saya setuju dengan pos-pos baru itu," ujar Andar.
Beberapa wacana perombakan yang akan dilakukan Jokowi-JK, di antaranya, pemisahan wilayah kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan membentuk dua kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Riset dan Teknologi. Kementerian Kelautan akan berganti menjadi Kementerian Maritim, kemudian Kementerian Pertanian menjadi Kementerian Agraria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.