JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil penelitian Remotivi, stasiun televisi TV One lebih banyak memberitakan calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebaliknya, capres Prabowo Subianto diangkat secara positif.
"TV One membingkai kinerja Jokowi secara negatif, melalui penekanan kasus-kasus," kata Koordinator Divisi Penelitian Remotivi, Muhamad Heycahel, di Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).
Kasus-kasus yang diangkat TV One berkaitan tentang dugaan korupsi bus TransJakarta (25 persen), dugaan pelanggaran kampanye (25 persen), dugaan KTP palsu (25 persen), dan lain-lain (25 persen).
Berita lainnya seperti tentang video wawancara cawapres Jusuf Kalla yang tidak setuju Jokowi menjadi capres dan berita kemacetan yang diakibatkan oleh kampanye Jokowi.
Sebaliknya, menurut Haycahel, TV One memulas figur Prabowo dengan pemberitaan positif. "TV One memulas Prabowo sebagai figur yang dicintai publik," kata Haycahel.
Topik berita positif Prabowo terbagi atas survei politik yang mengunggulkannya (50 persen), dukungan ormas (25 persen), dan lain-lain 25 persen.
Penelitian ini mencatat kehadiran dua pasang capres-cawapres melalui tiga variabel, yakni frekuensi, durasi, durasi penonjolan, nada pemberitaan, dan topik berita.
Materi tayangan televisi yang digunakan untuk keperluan analisis diperoleh dari rekaman yang dilakukan Remoitivi, dan sebagian lainnya didapat dari Komisi Penyiaran Indonesia. Penelitian ini terselenggara atas dukungan dana Yayasan Tifa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.