MEDAN, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo kembali mengulangi gayanya berkampanye saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Cara khas kampanye Jokowi adalah menunjukkan contoh kartu asuransi kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat. Jika di Jakarta disebut sebagai Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat, kini Jokowi akan kembali menghidupkan program itu untuk level nasional.
"Tumpuan ibu-ibu semua sama, masalah pendidikan menjadi masalah, disampaikan tadi anak-anaknya hanya sampai SD. Mereka hanya minta sampai SMP, saya tawarkan sampai SMA atau SMK, lewat ini, Kartu Indonesia Pintar," ujar Jokowi sambil menunjukkan sebuah kartu seukuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) di hadapan para nelayan di Medan Labuhan, Sumatera Utara, Selasa (10/6/2014).
Jokowi mengakui bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) ini merupakan hasil evaluasi dan koreksi dari Kartu Jakarta Pintar. Distribusi kartu ini akan ditujukan pada wilayah-wilayah yang dianggap membutuhkan, seperti di Nusa Tenggara Timur dan Papua.
"Setiap anak yang pegang kartu ini bisa sekolah sampai SMA atau SMK, baik swasta maupun negeri," kata Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut.
Selain KIP, Jokowi juga mengenalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Menurut Jokowi, KIS juga hasil dari pengembangan konsep kartu sehat di Solo maupun Jakarta. Dengan adanya konsep itu, Jokowi memastikan tingkat ketersediaan ruang rawat di rumah sakit akan semakin meningkat bagi masyarakat. Kesehatan pun akan bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat karena pembiayaannya dijamin oleh negara.
Gaya kampanye Jokowi dengan mengenalkan dua jenis kartu ini mengingatkan gaya pria lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu saat berkampanye pada Pilkada DKI Jakarta dua tahun lalu. Saat itu, Jokowi sempat mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar sebagaimana pernah ia buat di Solo. Dia selalu membawa ke mana saja dua kartu itu. Menurut Jokowi, gaya kampanye seperti itu akan lebih mudah diingat oleh masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.