"Setidaknya, ada tiga kampanye hitam terhadap Prabowo yang saat ini beredar di masyarakat. Kami ingin Bawaslu mengambil tindakan yang tegas," ujar Habiburokhman sebelum menyampaikan laporan di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin.
Ia menyebutkan, tiga fitnah itu adalah, pertama keterlibatan Prabowo dalam kasus penculikan dan kerusuhan 1998. Menurut dia, hal itu merupakan isu daur ulang yang selalu didengungkan saat Prabowo mencalonkan diri sebagai peserta pemilu presiden.
Kedua, kata dia, isu Prabowo meminta kewarganegaraan Jordania pada 1999 yang diembuskan akun Twitter @partaisocmed. Menurut dia, isu yang dilontarkan administrator akun itu hanya didasarkan pada asumsi sepihak.
"Tidak disertai satu lembar bukti dokumen pun," kata Habib.
Ketiga, lanjutnya, isu pemukulan yang dilakukan Prabowo di Gedung KPU saat mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2014, Selasa (20/5/2014). Habib membantah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu melakukan pemukulan.
Dia mengklaim, saat memasuki Gedung KPU, dia berada pada jarak tiga meter dari Prabowo. Saat itu, dia mengaku tidak melihat Prabowo melakukan aksi pemukulan. Jika memang Prabowo melakukan pemukulan, kata dia, seharusnya hal itu sudah beredar tidak lama setelah peristiwa terjadi.
"Tapi, nyatanya baru dua hari setelah pendaftaran, yaitu Kamis 22 Mei 2014, baru isu itu diembuskan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.