Kehadiran saksi partai politik yang kebetulan adalah perempuan berparas cantik memberikan "warna" tersendiri dalam perhitungan perolehan suara Pemilu Legislatif 2014 itu. Setidaknya para perempuan ini memunculkan dua "insiden" yang menggelitik.
Kejadian pertama adalah saat Partai Demokrat menghadirkan Imelda Sari, mantan penyiar di salah satu radio, Senin (28/4/2014). Kehadiran perempuan berparas tinggi, berkulit putih, dengan rambut hitam panjang terurai ini pun langsung menjadi sorotan para saksi dari partai lain yang didominasi kaum Adam.
"Sepertinya kita kedatangan muka baru ini Pak Ketua. Harus perkenalkan diri dulu sama kita-kita di sini," ucap salah satu saksi laki-laki. Ketua KPU Husni Kamil Malik pun menyetujui permintaan tersebut.
"Ya, aturan kita di sini memang begitu. Muka-muka baru harus perkenalkan diri dulu. Ya silakan," ucap Husni. Ketika saksi Demokrat tersebut memperkenalkan diri, peserta rapat sontak menyimak dengan raut muka antusias. "Tahu saja ini Bapak-bapak sama yang bagus, ya ya, ya," kata Husni. (Baca juga: "Ya, ya, ya" di Rapat Rekapitulasi KPU...).
Perhatian yang teralih sesaat semacam ini terulang kembali, Kamis (8/5/2014) malam, saat rapat membahas perolehan suara di Provinsi Sumatera Utara. Kali ini giliran saksi dari Partai Hanura yang menjadi sorotan.
"Kami ada muka baru lagi ini Pak ketua. Perkenalan dulu, Ketua," kata salah satu saksi parpol laki-laki. Saksi dari Partai Hanura ini lagi-lagi perempuan dengan paras enak dilihat dan berkulit putih. Lagi-lagi, mendadak para peserta rapat bisa fokus ke satu arah.
"Sudah malam ini, Ketua. Bagus biar semangat rapat kita," celetuk salah satu saksi. Husni pun tak ketinggalan menimpali. "Harus hati-hati juga kita kalau sudah larut malam gini. Banyak setan, hati-hati, Pak, apalagi malam Jumat," kata Husni.
Namun, tak hanya kehadiran saksi cantik yang membuat suasana rapat sejenak menjadi longgar dan penuh tawa. Saling puji dan saling rayu tak jarang pula terdengar di tengah hiruk pikuk perhitungan angka, debat, bahkan protes, dalam tahap rekapitulasi ini. Asal hitungannya tak meleset dan seusai rapat berentetan sengketa saja ya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.