Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ya, ya, ya" di Rapat Rekapitulasi Suara Pemilu KPU...

Kompas.com - 08/05/2014, 06:23 WIB
Febrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik tak jarang melontarkan lelucon selama rapat pleno rekapitulasi suara nasional di KPU yang diselenggarakan sejak 26 April 2014. Ucapan "ya, ya, ya" sudah menjadi semacam lelucon khas untuknya.

Lelucon sering dilontarkan Husni ketika mencoba mencairkan suasana rapat yang sering panas akibat adu argumen antara saksi parpol, Badan Pengawas Pemilu, dan KPU provinsi. Bila leluconnya mendapat tanggapan peserta rapat, jawaban Husni hampir selalu memuat "ya, ya, ya" itu yang diiringi tawanya.

Satu contoh momen "ya, ya, ya" tersebut adalah saat salah satu saksi mempermasalahkan perbedaan data yang dimiliki saksi lain dengan data yang dimilikinya. Ketika saksi tersebut sudah terlihat emosi dalam menyampaikan argumen, Husni mengeluarkan lelucon yang membuat semua peserta rapat rekapitulasi tertawa.

"Saya rasa yang patut disalahkan adalah kalkulator yang dimiliki oleh saksi dan kalkulator milik KPU provinsi. Mereknya mungkin beda, makanya jumlah hitungannya juga tidak kompak," ujar Husni.

Lelucon Husni dibalas oleh salah satu saksi. "Kita lagi serius ini Pak Ketua. Jangan dianggap ini lelucon," kecam saksi itu. Namun, lagi-lagi Husni malah menjawab, "Ya ya ya ya," sambil tertawa dan baru kemudian meminta forum kembali fokus.

Satu contoh lagi adalah ketika ada saksi salah satu saksi partai beradu argumen dengan saksi partai lain. Saat itu Husni memotong perdebatan yang juga membuat peserta rapat bersorak.

Kebetulan, satu saksi partai itu adalah lelaki dan saksi dari partai lain adalah perempuan. "Ini sering-sering adu argumen biar saling pandang terus saya lihat. Jangan-jangan ada apa-apanya ini," kata mantan komisioner KPU Sumatera Barat ini.

"Kita walau berdebat tapi di luar rapat memang sudah akrab kok Pak Ketua," jawab salah satu saksi tersebut. "Ya ya ya ya. Nanti bisa dilanjutkan lebih dalam lagi setelah ini ya," timpal Husni.

Ucapan kata "ya ya ya ya" tersebut tak jarang ditunggu dan ditirukan oleh peserta rapat. Pantauan Kompas.com, selama rapat pleno rekapitulasi suara nasional, ritme perjalanan rapat menyajikan suasana yang berbeda-beda.

Kadang terjadi adu argumen yang emosional, kadang ada juga suasana yang hangat dan saling memuji. Namun, seemosional apa pun perdebatan, peserta rapat selalu bersalaman dan saling mengobrol lagi satu sama lain. Ya, ya, ya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com