JAKARTA, KOMPAS.com - Rendahnya perolehan suara Partai Demokrat di Pemilu Legislatif 2014 membuat partai itu limbung dalam menentukan langkah politik. Saat tandem berkoalisi belum juga terbaca jelas, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu disarankan mempertahankan kehormatannya dengan cara menjadi oposisi setelah dua periode memimpin pemerintahan.
"Lebih baik oposisi ketimbang mengiba-iba pada partai lain," kata pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, Kamis (8/5/2014), di Jakarta.
Siti mengatakan, Demokrat seharusnya realistis menjalani pemilu tahun ini. Selain jebloknya suara pada pemilu legislatif, Demokrat juga tak memiliki figur yang dapat ditawarkan kepada partai lain untuk diusung sebagai calon persiden atau wakil presiden.
Solusi lain, kata Siti, Demokrat disarankan membentuk koalisi terformat tahun ini untuk dijalankan di Pemilu 2019. Dengan begitu, konsentrasi pada 2014 akan terjaga dan perjuangan menghadapi pemilu selanjutnya dapat disiapkan dengan lebih matang.
"Kalau sekarang, saya lebih menghargai Demokrat oposisi. Oposisi itu sama terhormatnya dengan berada di pemerintahan. Kalau enggak siap oposisi itu namanya partai aneh," ujarnya.
Perolehan Demokrat pada pemilu legislatif diperkirakan berada di kisaran 10 persen. Angka tersebut jauh dari target yang dipatok, yakni 15 persen.
Dalam menghadapi pemilu, Demokrat telah berusaha mendongkrak elektabilitasnya. Beberapa cara yang ditempuh adalah dengan menerjunkan SBY sebagai juru kampanye dan menggelar konvensi capres. Strategi itu tak maksimal dan hasilnya tak signifikan.
Dalam penjajakan koalisi, Demokrat juga telah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai. Di antaranya adalah Golkar, PDI Perjuangan, Hanura, dan Partai Amanat Nasional. Meski begitu, Demokrat belum memberikan sinyal kuat tentang langkah koalisi yang dipilihnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.