JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini membantah bahwa sindiran yang dilontarkan Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah terhadap PDI Perjuangan sebagai sikap resmi partainya. Ia menegaskan, sindiran itu dilontarkan secara pribadi oleh Fahri sebagai bentuk kebebasan menyampaikan ekspresi. "Itu ekspresi personal, bukan partai," kata Jazuli, Sabtu (29/3/2014), di Jakarta.
Jazuli mengatakan, garis politik yang dipegang oleh partainya adalah politik santun. Hal itu sesuai dengan semangat menegakkan tata cara berdakwah di arena politik yang harus dilakukan dengan cara-cara baik dan santun.
"Tapi, kalau ada kekurangan satu atau dua orang, ya harap maklum. Sikap kader PKS juga belum tentu disukai oleh semua kader," katanya.
Melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Fahri menyindir rekam jejak PDI-P ketika menjadi partai penguasa, terutama ketika Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI 2001-2004. Dengan mengutip perkataan temannya yang berlatar belakang ekonom bernama Sunarsip, anggota Komisi III DPR RI tersebut menyebut Megawati dan PDI-P telah mendukung penjualan aset negara kepada pihak asing. Ia meminta PDI-P mengklarifikasi hal tersebut sehingga kebijakan yang sama tidak akan terulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.