Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengacu Survei Internal, PKS Yakin Raih 3 Besar di Pemilu

Kompas.com - 17/02/2014, 14:59 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Keadilan Sejahtera yakin bisa memperoleh posisi tiga besar dalam Pemilu Legislatif 2014. Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKS Syahfan Sampurno mengatakan, keyakinan tersebut tidak hanya didasarkan pada evaluasi kerja kader ke kantong-kantong suara, tetapi juga dari hasil survei internal yang dilakukan PKS.

"Setelah setahun penuh Presiden PKS (Anis Matta) bersama pimpinan DPP turun ke daerah, kami insya Allah meyakini target tiga besar sudah di ambang mata," kata Syahfan kepada wartawan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Syahfan mengatakan, partainya tidak mengabaikan berbagai hasil yang dikeluarkan lembaga survei yang ada. Meski begitu, partainya memiliki metode survei sendiri dan hasilnya, kata dia, cukup menggembirakan.

"Kami telah menghitung di setiap daerah pemilihan mana yang insya Allah pasti kami dapat kursi, dan mana yang masih butuh sentuhan lagi ke masyarakat," ujarnya.

Kendati demikian, anggota Komisi I DPR-RI itu enggan mengungkapkan elektabilitas partainya dalam survei internal tersebut. Dia juga enggan menyebutkan daerah-daerah yang akan menjadi lumbung suara bagi PKS. Syahfan pun meyakini partai berbasis kader itu masih tetap diminati oleh masyarakat. Pasalnya, pimpinan stuktur dan kader partai selalu melayani dan dekat dengan masyarakat sekitar tidak hanya saat akan pemilu, tetapi juga di luar waktu pemilu.

Seperti diketahui, elektabilitas PKS disebut tidak mencukupi untuk lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold). Terakhir, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut PKS terancam tidak lolos ke parlemen periode 2014-2019. Dalam survei LSI per Januari 2014, ada empat parpol yang terancam tak lolos ambang batas Parlemen sebesar 3,5 persen. Keempat parpol itu ialah PKS (2,2 persen), Nasdem (2 persen), PBB (0,7 persen), dan PKPI (0,5 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com