"(Kunjungan ini) sebagai wujud dari tekad kedua negara untuk menjalin hubungan yang baik dan saling menghormati sesuai dengan kepentingan nasional kedua negara," kata Marty dalam pidatonya usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Julie selama 3 jam di Gedung Pancasila, kantor Kementerian Luar Negeri.
Marty menuturkan sesuai dengan instruksi presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pertemuan ini membahas tentang implementasi enam poin yang tertuang dalam roadmap. Ia berharap pertemuan ini menjadi awal bagi pertemuan-pertemuan selanjutnya. Selain itu, Marty juga mengatakan Indonesia mengapresiasi langkah yang dilakukan PM Australia, Tony Abbot dengan tidak melakukan apapun yang merugikan kepentingan Indonesia. Hal tersebut, kata Marty, menjadi salah satu komitmen penting dari Australia untuk memperbaiki hubungan kedua negara.
Kendati demikian, Marty menggarisbawahi bahwa tiga area kerjasama, seperti pertukaran informasi dan intelijen, latihan militer bersama, dan penyelundupan, yang ditangguhkan sebelumnya akan tetap berjalan. Tapi, Marty mengatakan kedua negara akan terus berkomunikasi untuk membicarakan akibat-akibat yang ditimbulkan akibat penangguhan kerjasama tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Julie mengatakan ia berharap kunjungannya ke Indonesia dapat menormalisasi hubungan di antara kedua negara. Usai melakukan pembicaraan dengan Marty, Julie mengatakan kedua belah pihak, baik Indonesia maupun Australia, sudah berkomitmen untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan hubungan kedua negara di berbagai bidang.
"Kita harap kita bisa meningkatkan kerjasama berdasarkan Lombok Treaty yang pernah kita buat pada tahun 2003," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.