Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham: Di Banten Itu Kejahatan Keluarga

Kompas.com - 04/12/2013, 12:48 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menduga, ada banyak kasus dugaan korupsi yang terjadi di Provinsi Banten. Menurut Abraham, aktor dalam kasus-kasus itu berkaitan satu sama lain. Dia bahkan menyebut telah terjadi kejahatan keluarga di Banten.

"Di Banten itu kejahatan keluarga," kata Abraham di Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Abraham mengungkapkan, KPK kini melakukan pendalaman dari kasus-kasus terkait Banten yang sedang disidik. Sejauh ini, KPK menyidik dua kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemrov Banten, yakni kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Tangerang Selatan, Banten, dan kasus dugaan suap pemilihan kepala daerah (pilkada) di Lebak, Banten.

"Kita masih melakukan pendalaman karena kita ingin membongkar kasus Banten secara utuh. Kasus di Banten itu banyak, bukan cuma di Tangsel, tapi juga di Provinsi Banten," tutur Abraham.

Selain menyidik dua kasus tersebut, KPK melakukan penyelidikan terkait pengadaan alkes di Provinsi Banten. Abraham juga mengatakan bahwa banyak pengaduan masyarakat terkait Banten yang masuk ke KPK.

"Kita ingin memeriksa satu persatu dan mensinergikan, karena antara satu dengan lainnya punya keterkaitan," tambahnya.

KOMPAS Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah beserta kerabatnya menguasai 175 proyek di Provinsi Banten dalam rentang waktu 2011-2013 dengan total nilai Rp 1,148 triliun.
Selain alkes Pemrov Banten, lanjut Abraham, ada proyek lain yang dilaporkan masyarakat ke KPK, di antaranya proyek penyaluran bantuan sosial Pemrov Banten, serta pembangunan infrastruktur di wilayah yang dipimpin Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tersebut.

"Itu yang akan kita telusuri agar supaya kita bisa melihat secara utuh, karena antara satu proyek dan proyek lainnya mempunyai hubungan yang erat," ucapnya.

Oleh karena itu, menurut Abraham, KPK masih memerlukan informasi dan keterangan tambahan dari sejumlah pihak untuk melakukan pendalaman tersebut.

Hari ini, KPK menjadwalkan pemeriksaan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam kasus dugaan suap sengketa pilkada Lebak. Airin akan dimintai keterangan sebagai saksi bagi suaminya, Tubagus Chaeri Wardhana yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Selain Airin, KPK memanggil Atut untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang sama. Adapun Atut merupakan kakak dari Tubagus Chaeri alias Wawan. Ini kedua kalinya Atut diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus itu. Sebelumnya KPK juga meminta keterangan Atut terkait penyelidikan alkes di Pemrov Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com