Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akil Mochtar: Kok Saya Dihujat?

Kompas.com - 02/11/2013, 15:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tamsil Sjoekoer, kuasa hukum mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, menyesalkan dan mempertanyakan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi mengumumkan kepada publik sejumlah dugaan pidana korupsi yang menjerat kliennya tanpa ada pemeriksaan. Hal itu dinilai mengakibatkan terbentuknya opini negatif dari publik hingga hujatan kepada Akil.

Tamsil mengatakan, sejak ditahan pada 3 Oktober 2013, Akil baru dua kali diperiksa penyidik KPK. Materi pemeriksaan pun sekadar latar belakang Akil dan belum memasuki materi tindak pidana suap yang dituduhkan kepadanya.

Namun, hingga saat ini Akil sudah dituduhkan melakukan tiga tindak pidana, yakni suap, gratifikasi, dan pencucian uang. Selain itu, Akil juga tidak bisa menjelaskan ke publik tentang sejumlah tuduhan pelanggaran etik dalam pemeriksaan Majelis Kehormatan MK dalam pemeriksaan terbuka.

"Yang kami herankan, KPK sudah mengumumkan ke media massa bahwa Akil diduga melanggar ini dan itu. Seharusnya hal itu tidak perlu diumumkan. Sampai saat ini Pak Akil belum diperiksa materi pokoknya. Itu menurut kami pelanggaran," kata Tamsil seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu (2/11/2013).

"Apa karena sekarang Pak Akil di tahanan tidak bisa berbuat apa-apa, jadi mereka bisa umumkan itu dan seolah benar-benar sama dilakukan Akil?" tambah Tamsil.

Hujatan tidak hanya datang dari masyarakat awam ataupun pengamat, tetapi juga dari rekannya, seperti para mantan ketua MK, Mahfud MD dan Jimly Assidiqie.

"Pak Akil bilang, kok saya dihujat sedemikian rupa, tapi saya tidak diberi kesempatan membela diri. Ada apa ini? Saya sudah sebulan di sini (Rutan KPK), tapi tidak diperiksa. Tahu-tahu di luar sudah ada tuduhan ini dan itu, ada juga penyitaan yang seolah-olah harta saya dari hasil yang tidak benar," ujar Tamsil saat mengulangi ungkapan Akil. (Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com