Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Dampak Positif Jadi Tuan Rumah Miss World

Kompas.com - 07/09/2013, 21:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim ada dampak positif dengan menjadi tuan rumah Miss World 2013. Penyelenggaraan Miss World sekaligus mempromosikan budaya dan obyek wisata Indonesia ke dunia internasional.

"Tentu ada yang positif karena tidak hanya memperkenalkan Indonesia kepada 130 negara, namun akan ada cerita soal Indonesia," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar di kediaman Wakil Presiden Boediono, Jakarta, Sabtu (7/9/2013).

Menurut Sapta, setiap peserta kontes Miss World nantinya akan lebih mengenal Indonesia. Bukan hanya itu, para peserta pun diharapkan dapat membawa cerita keindahan alam dan budaya Indonesia ke negaranya. Dengan demikian, menurut Sapta, Indonesia semakin dikenal luas di dunia Internasional.

"Kekayaan alam, dan budaya kita diperkenalkan. Tari Bali, Bali, Borobudur, itu positif dari sisi budaya. Demikian juga dengan cara-cara komunikasi di Indonesia," ucap Sapta.

Selama mengikuti kontes Miss World, katanya, para peserta dari 130 negara berbeda tersebut akan diajak mengunjungi obyek-obyek wisata di Indonesia. Hal itu ditujukan untuk mempromosikan wisata Tanah Air. Kehadiran jurnalis mancanegara, kata dia, dapat mewartawan wisata Indonesia ke negara mereka masing-masing. Dengan begitu, diharapkan dapat memunculkan rasa penasaran orang lain untuk mengunjungi Indonesia dan menyaksikan kekayaan alam dan budayanya secara langsung.

"Ini kan akan memberikan dampak postif seperti juga orang datang nonton bola kaki dan lainnya kan mereka jg punya kenangan," ujar Sapta.

Sebelumnya, Sapta mendampingi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono bersama Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo menggelar jumpa pers terkait penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia. Dalam jumpa pers tersebut, Agung mengatakan bahwa pemerintah mendukung penyelenggaran Miss World 2013. Hanya saja, pemerintah menekankan agar pelaksanaan Miss World 2013 dipusatkan di Bali.

Keputusan ini diambil setelah Pemerintah mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang berkembang selama ini. Pemerintah juga meminta agar peserta Miss World nantinya tidak mengenakan bikini atau pakaian lain yang dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Sebagai gantinya, para peserta akan mengenakan pakaian nasional Indonesia.

Penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia menuai penolakan dari sejumlah kalangan. Mereka yang menolak kontes ratu ayu sejagat itu rata-rata mempermasalahkan pakaian yang akan digunakan para peserta. Majelis Ulama Indonesia, misalnya, mengkhawatirkan para peserta kontes kecantikan itu akan mengumbar aurat.

Selain itu, penolakan datang dari sejumlah elemen masyarakat di Jawa Barat ketika mendengar rencana malam puncak final Miss World akan digelar di Sentul Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar bahkan menyarankan agar Miss World 2013 tidak digelar di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com