Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Tahanan yang Kabur dari Tanjung Gusta Jangan Disiksa

Kompas.com - 12/07/2013, 09:06 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR mengimbau aparat kepolisian agar menangani tahanan yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, secara proporsional. Ia mengatakan, penyiksaan kepada tahanan yang tertangkap setelah melarikan diri adalah pelanggaran terhadap undang-undang.

Aboe Bakar menjelaskan, dalam UU Pemasyarakatan dan Peraturan Pemerintah No 58/1999 diatur bahwa tahanan yang kabur dari lapas akan diberi hukuman tutupan sunyi selama enam hari. Ia meminta Direktur Jenderal Pemasyarakatan (PAS) Kementerian Hukum dan HAM menurunkan tim investigasi dan supervisi untuk menangani persoalan ini, mengingat jumlah tahanan yang kabur tidak sedikit.

"Prosedur seperti itulah yang sebaiknya diambil oleh Kalapas Tanjung Gusta Medan. Meskipun mereka kabur, tidak dibenarkan melakukan penyiksaan yang tidak berprikemanusiaan," kata Aboe Bakar, saat dihubungi, Jumat (12/7/2013).

Politisi PKS ini menyesalkan kerusuhan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta. Apalagi, jumlah tahanan yang kabur mencapai ratusan. Menurutnya, hal ini seharusnya tidak terjadi jika ada antisipasi yang baik dari pihak Lapas soal kondisi para tahanan. Pemicu kerusuhan adalah matinya aliran listrik dan air untuk tahanan di Lapas tersebut.

Soal larinya para tahanan, ia membebankan tanggung jawab pada Kepala Lapas. Aboe meminta Kalapas segera berkoordinasi dengan Kapolres Medan atau Kapolda Sumut.

"Sangat logis bila kebutuhan primairnya tidak dipenuhi lantas terjadi amuk dan tindakan anarkis," ujarnya.

Seperti diketahui, pada Kamis (11/7/2013) kemarin, para tahanan di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, mengamuk karena tak mendapatkan pemenuhan kebutuhan dengan layak. Amuk dilakukan dengan cara membakar beberapa bagian lapas, melempari petugas dengan batu, dan lainnya melarikan diri.

Kemenhuk dan HAM belum bisa memastikan berapa jumlah tahanan yang melarikan diri, karena masih fokus untuk mengendalikan situasi di lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com