Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Gelar Psikotes untuk Jaring Kader di 2014

Kompas.com - 13/10/2012, 19:52 WIB
Sandro Gatra

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bakal benar-benar menerapkan hasil psikotes terhadap seluruh calon legislasi DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dari PDI-P nantinya. Jika tak memenuhi standar yang ditetapkan, maka caleg tersebut tidak akan diloloskan untuk maju di pemilu 2014.

"Kita serius (psikotes). Ketua Umum (Megawati Soekarno Putri) gemas banyak kader yang bermasalah. Kapan berjuangnya kalau mikir diri melulu, enggak mikir pengabdian ke rakyat," kata Ketua Departeman Kaderisasi Keanggotaan dan Rekrutmen DPP PDI-P Eva Kusuma Sundari disela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/10/2012).

Eva mengatakan, persiapan pelaksanaan psikotes menjadi salah satu agenda dalam Rakernas II. PDI-P menggandengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Nantinya, kata dia, HIMPSI bakal melibatkan 26 cabangnya di Indonesia untuk melakukan tes terhadap seluruh caleg PDI-P.

Aspek yang akan dilihat dalam psikotes itu, lanjut Eva, yakni intelektual, kepribadian, sikap kerja, kepemimpinan, dan lainnya. Akan ada juga wawancara individu dan kelompok. "Demi menemukan the right man on the right place at the right time for the right party," kata Eva.

Eva menambahkan, langkah psikotes itu untuk menemukan para politisi yang cocok dengan peran dan tugas sesuai standar PDI-P. "Megawati mengatakan bahwa psikotes merupakan strategi agar para kader mampu mengemban amanat Kongres III di Bali tahun 2010 bahwa PDI-P menjadi parpol ideologis," pungkas dia.

Sebelumnya, ketika membuka Rakernas II, Megawati menyindir kader PDI-P yang masih terus berkonflik. Megawati juga menyinggung perilaku patologis sejumlah kader PDI-P. Perilaku dan mentalitas politik "pokok-e", mau menang sendiri, feodal, dan mengerasnya pembatasan rekrutmen jabatan politik hanya pada orang-orang terdekatnya, kata dia, terus terjadi di berbagai daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com