Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari: KPK Tak Dilibatkan dalam "Bail out" Century

Kompas.com - 12/09/2012, 15:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar menyinggung tidak dilibatkannya KPK dalam penyelamatan Bank Century. Kondisi itu berbeda ketika Bank Indonesia hendak memberikan bail out (dana talangan) Bank Indovert, anak perusahaan BI di Belanda.

Hal itu dikatakan Antasari ketika rapat dengan Tim Pengawas kasus Bank Century di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/9/2012).

Antasari menjelaskan, awalnya dirinya diundang untuk mengikuti rapat di Istana Negara pada 9 Oktober 2008. Rapat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu untuk membicarakan antisipasi krisis ekonomi. Rapat itu juga dihadiri pimpinan institusi penegak hukum lain dan pimpinan lembaga terkait.

Seminggu setelah rapat itu, kata Antasari, Boediono selaku Gubernur Bank Indonesia ketika itu mendatangi KPK. Salah satu hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu, kata dia, yakni rencana memberi suntikan dana kepada Bank Indovert.

Seingat Antasari, Boediono menyebut hendak memberi bail out senilai Rp 4,7 triliun. Antasari menganggap pertemuan itu sebagai tindaklanjut dari rapat tanggal 9 Oktober, yakni untuk penyelamatan perekonomian.

Namun, kepada Boediono, Antasari menyarankan agar bail out itu dibatalkan lantaran kondisi Bank Indovert yang bermasalah. "Sambil guyon saya katakan, kalau (membantu) Bank Indovert sama saja kita mengisi ember bocor karena itu bermasalah. Sebaiknya diamputasi aja. Beliau (Boediono) katakan, DPR sudah setuju," ucap dia.

Setelah itu, lanjut Antasari, dia mendapat informasi bahwa bail out untuk Indovert dibatalkan. Namun, informasi lain yang diterimanya, yakni ada bail out untuk Bank Century. Antasari mengaku langsung meminta stafnya menghubungi Boediono untuk mengkonfirmasi informasi itu.

Pasalnya, tambah Antasari, Presiden telah mengarahkan agar pihak terkait terus berkoordinasi dengan institusi penegak hukum, termasuk KPK, dalam setiap langkah penyelamatan ekonomi ketika rapat tanggal 9 Oktober. Karena itu, dia ingin meminta penjelasan Boediono.

"Saya ingin tanyakan apakah benar ada suntikan Century. Pertanyaan saya semula tidak ada maksud lain, hanya meneruskan apa yang dirapatkan tanggal 9 Oktober untuk terus komunikasi. Kalau ada (bail out) Bank Century, kok tidak dikomunikasikan?" kata dia.

Namun, ketika dihubungi, Boediono tengah berada di Amerika Serikat. Antasari mengaku meminta dijadwalkan pertemuan dengan Boediono setelah kembali ke Indonesia. "Waktu berlalu, tidak sempat ketemu Pak Boediono, tapi ketemu petugas Polda Metro Jaya dengan status tahanan. Sejak itu kami tidak tahu lagi persoalannya," pungkas Antasari.

Seperti diberitakan, Antasari dituduh terlibat dalam pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Hingga tingkat kasasi, Antasari divonis 18 tahun penjara.

Perkembangan berita terkait pemanggilan JK dan Antasari dalam topik "Timwas Century Panggil JK dan Antasari"

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com