Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri Bantah Terima Aliran Dana Kasus Korlantas

Kompas.com - 06/08/2012, 20:17 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna membantah dirinya menerima aliran dana kasus simulator ujian SIM di Korps Lalu Lintas Polri. Ia meminta tuduhan tersebut segera dibuktikan.

"Mari kita buktikan, siapa sih yang memberikan uang ke saya? Uangnya berapa, kapan, dan di mana?" kata Nanan seusai pertemuan dengan para penasehat Polri di Gedung Mutiara, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2012).

Dugaan keterlibatan Nanan itu bermula dari pengakuan Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S Bambang dalam surat yang salinannya beredar di kalangan wartawan. Dalam surat yang ditujukan kepada Budi Santoso itu, Bambang mengatakan bahwa Nanan, yang saat itu menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum), juga mendapat aliran dana simulasi ujian SIM. Aliran dana tersebut diduga untuk memenangkan PT Citra Mandiri Metalindo Abadi sebagai pemenang tender proyek tersebut.

Menanggapi itu, Nanan menegaskan kalimatnya bahwa dirinya tak terima aliran dana. Ia tak habis pikir mengapa namanya bisa ikut terseret kasus Korlantas. "Kalau saya menerima, saya akan mengaku. Saya ulangi, kalau saya menerima saya akan ngaku. Saya pusing juga kapan terima uangnya. Buktikan itu. Saya juga enggak sembunyi-sembunyikan," ucapnya.

Menurut Nanan, saat ini Polri fokus mengusut kasus korupsi tersebut secara transparan. Nanan menyatakan, Polri siap mengusut seluruh anggota Polri yang terlibat dalam kasus itu. Ia pun meminta media untuk menyinergikan Polri dan KPK yang mengemban tugas memberantas korupsi. "Pokoknya semua anggota yang terlibat akan diproses dalam masalah hukum dan ditindak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com