Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Ratu Pun Naik KA Tanpa Kawalan Ketat

Kompas.com - 17/07/2010, 09:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — "Di Inggris, Ratu Elizabeth saja memilih naik kereta api, hanya dengan pengawalan satu dua orang pengawal. Dia juga naik kereta dengan kelas yang sama dengan rakyat biasa," kisah seorang warga Jakarta yang pernah menetap di Inggris, Ibnu Najib, kepada Kompas.com, Sabtu (17/7/2010) pagi.

Diceritakan Najib, selama menetap di Inggris, baik di London maupun di kota ia bertempat tinggal, Edinburgh, belum pernah menjumpai iring-iringan mobil yang mengawal seorang pejabat.

"Kecuali kalau ada tamu dari negara lain, baru ada pengawalan-pengawalan. Itu pun tidak terlalu mengganggu yang lain," katanya.

Kompas.com lantas menelusuri informasi yang diungkapkan Najib. Benar saja, dikutip dari www.dailymail.co.uk tanggal 17 Desember 2009, diberitakan bahwa Sang Ratu memilih menggunakan moda transportasi kereta api menuju Sandringham untuk merayakan Natal bersama keluarganya.

Berangkat dari Stasiun King's Cross, Ratu hanya dikawal beberapa pengawalnya, itu pun tak terlalu ketat. Para penumpang sempat bertanya-tanya, siapa yang akan turut bersama dalam kereta mereka, saat melihat sejumlah petugas polisi di area stasiun.

"Kemudian muncul seorang wanita dengan penutup kepala, tas tangan di salah satu lengan, dan sebuah karangan bunga di sisi lain," demikian Daily Mail.

Para penumpang seakan tak percaya bahwa Sang Ratu kemudian menaiki gerbong yang sama dengan mereka. Ratu kemudian memilih duduk di dekat jendela dengan hanya didampingi seorang pengawal yang duduk di sebelahnya dan tampak santai menikmati pemandangan dalam perjalanan 100 mil ke King's Lynn, stasiun terdekat menuju Sandringham.

Saat tiba di stasiun tujuan, Ratu pun terlihat berjalan santai dengan beberapa pengawal di sisinya. Itu pun tak terlihat sebagai pengawalan yang sangat ketat. Seorang juru bicara Istana Buckingham mengatakan, Ratu dan anggota keluarga kerajaan lainnya memang sering menggunakan layanan kereta api.

Hal itu dilakukan untuk efektivitas biaya dan turut melihat isu serta situasi yang berkembang di masyarakat. Najib juga mengungkapkan, pengawalan terhadap para pejabat yang ditemuinya di Inggris tak seperti yang ia dan warga Indonesia jumpai.

"Entahlah, mungkin saya yang tidak menemukan atau bagaimana. Tapi, selama di sana saya tidak pernah ketemu dengan voorijder. Kalau di sini, setiap hari kita bisa dengar sirene dan rombongan mobil pejabat yang melaju kencang," katanya.

Bahkan, para anggota Dewan di sana pun berlaku seperti halnya rakyat biasa. "Di sini, saya lihat sepertinya ada beberapa mobil anggota Dewan yang juga dikawal. Di sana, apalagi di Edinburgh, anggota Dewan, pejabat, makan di tempat biasa. Dan tidak ada pengawalan," ujar Najib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com