Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Pemilu Alot, Nasdem Konsultasi dengan Pimpinan Partai

Kompas.com - 09/06/2017, 18:45 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) dari Fraksi Partai Nasdem, Syarif Abdullah Alkadrie menuturkan, pihaknya perlu komunikasi terlebih dahulu kepada pimpinan partai untuk mempertimbangkan perubahan sikap dalam RUU Pemilu.

Seperti diketahui, lima isu krusial pada RUU Pemilu yang sedianya diputus, Kamis (8/6/2017) kemarin malah berujung deadlock.

Adapun, isu yang paling alot adalah ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).

Syarif mengaku belum bisa memastikan apakah Nasdem membuka peluang untuk kompromi atau tidak.

"Ya kita lihat lah nanti. Kan kita harus komunikasi juga dengan induk-induk partai," kata Syarif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6/2017).

(Baca: "Presidential Threshold" Jadi Bahasan Paling Alot di Pansus Pemilu)

Namun, hingga saat ini Nasdem masih dalam posisi menghendaki angka 20-25 persen, yakni 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional. Sementara beberapa partai menginginkan agar presidential threshold nol.

Menurutnya, angka presidential threshold perlu ada agar tak semua parpol bisa asal mencalonkan Presiden.

"Ini kan pemimpin negara. Tapi sebagian ada yang ingin 0 persen. Saya pikir itu mindset masing-masing. Kalau Nasdem memandang 20 persen itu ideal, masa tidak ada batasnya," ucap Anggota Komisi V DPR itu.

(Baca: Rapat Pansus RUU Pemilu Buntu, Keputusan Ditunda Selasa Depan)

Karena berujung deadlock, fraksi-fraksi pun diberi kesempatan untuk melakukan lobi sampai Selasa pekan depan. Syarif berharap seluruh fraksi dapat berbesar hati mencari jalan keluar yang adil.

"Kami berharap hari Selasa ini bisa semuanya dengan berbesar hati menyelesaikannya," turur Syarif.

Kompas TV Pemerintah Tak Khawatir Penambahan Bebani Anggaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com