JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) walk out atau keluar dari Ruang Sidang Paripurna, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Kejadian tersebut diawali interupsi anggota DPR dari Fraksi PKS Sigit Sosiantomo.
Sigit menilai, Fahri yang telah dipecat PKS tak memiliki legitimasi untuk memimpin rapat.
"Saya sebagai anggota Fraksi PKS merasa keberatan dipimpin oleh Pak Fahri. Oleh karena itu, saya berharap pimpinan untuk memilih pimpinan yang layak untuk memimpin paripurna ini," kata Sigit, saat melayangkan interupsi.
(baca: Pansus Hak Angket KPK Resmi Dibentuk DPR)
Sigit mengatakan, secara pribadi ia memutuskan tak akan menghadiri rapat paripurna yang dipimpin Fahri.
Ia berharap Pimpinan DPR mempertimbangkan protes tersebut.
"Menurut saya, Saudara Fahri Hamzah sudah tidak legitimate," kata dia.
(baca: 5 Fraksi Tak Kirim Perwakilan, Fahri Hamzah Tegaskan Pansus Angket KPK Tetap Sah)
Fahri sebagai pimpinan sidang tak menanggapi protes tersebut. Ia memutuskan untuk melanjutkan agenda pembacaan pandangan fraksi terkait kebijakan RAPBN 2018.
"Saya bisa diundang untuk menjelaskan posisi hukum dari peristiwa," kata dia.
Sigit lantas keluar dari ruang sidang, diikuti oleh sejumlah anggota Fraksi PKS lainnya.
Sementara, anggota Fraksi PKS, Ecky Awal Mucharam, yang ditugaskan untuk membacakan pandangan terkait RAPBN hanya menyerahkan pandangannya secara tertulis kepada Pimpinan DPR.
(baca: Ini Nama-nama Wakil Rakyat yang Jadi Anggota Pansus Angket KPK)
Saat penyerahan pandangan fraksi, Ecky menyalami Pimpinan DPR, sempat tak menyalami Fahri.
Ia hanya menyalami Fadli Zon yang berdiri di samping kiri Fahri, kemudian berlanjut menyalami Setya Novanto dan Agus Hermanto yang berdiri di samping kanan Fahri.
Namun, belakangan keduanya tetap bersalaman setelah penyerahan berkas dan foto bersama.