Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan: Tak Boleh Ada Sandera Abu Sayyaf yang Tewas

Kompas.com - 10/10/2016, 11:11 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mengupayakan pembebasan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Hingga saat ini sudah lima anak buah kapal yang dibebaskan dan menyisakan dua sandera di Filipina Selatan.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan kondisi keduanya dalam keadaan baik dan diupayakan segera bebas.

"Tidak boleh itu (sandera) ada yang mati. Harus ada kehadiran negara di sana. Satu potong manusia tidak boleh apa lagi dua orang. Harus diselamatkan," tutur Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2016).

(Baca: Upaya Pembebasan Sandera Abu Sayyaf, Panglima Sebut TNI Lakukan Fungsi Intelijen)

Perompakan terhadap kapal TB Charles terjadi 20 Juni 2016. Dari 13 ABK, tujuh ABK diculik dan disandera oleh dua faksi Abu Sayyaf yang berbeda. Dua ABK dibebaskan pertengahan bulan lalu. 

Tiga sandera kembali dilepas pada Minggu (2/10/2016) di Sulu. Mereka adalah Edi Suryono, Ferry Arifin, dan Muhamad Mabrur Dahri.

Terkait Robin Peter dan M Nasir, dua WNI yang masih disandera, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa upaya pembebasan terus dilakukan di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Kompas TV 3 ABK Sandera Abu Sayyaf Kembali Dibebaskan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com