Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Suryo: Google Sebut Sungai Bersih karena Ahok, Bukan Berarti Itu Fakta

Kompas.com - 04/10/2016, 20:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang juga pakar telematika, Roy Suryo, turut berkomentar soal situs mesin pencari Google yang mengoreksi pencarian "sungai bersih karena Foke" menjadi "sungai bersih karena Ahok".

Ia mengakui, koreksi tersebut bisa muncul karena publikasi di internet mengenai sungai bersih terkait Ahok lebih banyak ketimbang sungai bersih yang terkait Foke.

Sebagai perbandingan, saat "sungai bersih karena Ahok" ditulis di kolom pencarian Google, hasil yang muncul sebanyak 1 juta lebih.

Sementara itu, saat "sungai bersih karena Foke" yang dicari di Google, hanya 188.000 artikel yang muncul.

"Ahok mungkin lebih banyak melakukan publikasi ya. Jadi, publikasi tentang kali bersih yang disangkutkan dengan Ahok lebih banyak ketika dibandingkan publikasi yang dikaitkan dengan Pak Foke," kata Roy saat dihubungi, Selasa (4/10/2016).

Namun, Roy menekankan, hasil publikasi yang menunjukkan Ahok lebih superior dibandingkan Foke dalam urusan kali bersih itu belum tentu menggambarkan fakta yang sebenarnya.

Bisa saja Ahok lebih lihai dalam hal publikasi sehingga berita dan artikel yang ada di internet lebih banyak.

Sementara itu, Foke atau Fauzi Bowo yang mencanangkan program kali bersih saat menjadi Gubernur DKI pada 2008 lalu tidak terlalu diiringi banyak publikasi.

"Jadi, menurut saya, ini karena pemberitaan, karena publikasi, tetapi bukan berarti fakta. Salah kalau ada orang yang mengatakan bahwa Google saja lebih pintar. Itu Google karena hanya mencari berita yang ada," kata dia.

(Baca: "Google Saja Lebih Tahu, Kali di Jakarta Bersih karena Ahok Bukan Foke")

Namun, Roy meyakini, Ahok ataupun tim kampanyenya tidak memasang iklan ataupun membayar Google untuk memunculkan hasil pencarian terkait sungai bersih itu.

"Salah juga kalau ada orang menuduh ke sana. Saya percaya Pak Ahok tidak perlu melakukan itu karena modal petahana sudah sangat banyak ya. Artinya, pemberitaan kegiatan yang dilakukan pun sudah sangat banyak," kata dia.

Ramainya hasil pencarian Google yang mengoreksi kata Foke jadi Ahok ini bermula dari pernyataan bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Anies mengatakan bahwa program kali bersih di Jakarta sudah dimulai sejak era Foke. Tak lama, di internet beredar luas hasil screenshoot pencarian Google yang seolah mengoreksi pernyataan Anies.

Saat pengguna mencari frase "sungai bersih karena Foke", Google justru menyarankan pencarian "sungai bersih karena Ahok".

Ahok pun menggunakan hasil pencarian di Google ini untuk menyerang Anies. (Baca: Ahok: Cari di Google "Sungai di Jakarta Bersih karena Foke", Keluarnya...)

"Sebenarnya Pak Anies kalau mau lebih rajin, kamu cari di Google aja. Orang kirim ke saya, kan iseng gitu ya, 'Sungai di Jakarta bersih karena Foke', langsung keluar, ditulis, 'You mean sungai bersih karena Ahok'. Itu Google gitu lho, ha-ha-ha," kata Basuki atau Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com