Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koarmabar Tangkap Kapal Penyelundup Bahan Pokok dan Alkohol

Kompas.com - 16/09/2016, 10:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Personel TNI dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menangkap KM Sinar Baru di perairan Tanjung Koko, Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu (15/9/2016).

Kapal itu memuat bahan pangan hingga alkohol ilegal dari luar negeri.

Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol Laut Budi Amin mengatakan, penangkapan itu berawal dari patroli keamanan laut tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal Tanjung Pinang di sekitar Pelabuhan Hasim Jembatan 6.

"Kapal itu terlihat seperti kapal penangkap ikan. Dia berlayar dari pelabuhan menuju Dabo Singkep. Setelah itu, kami setop dan periksa," ujar Budi melalui pesan singkat, Jumat (16/9/2016).

Setelah digeledah, kapal itu mengangkut 120 karung beras atau setara 1.200 kilogram.

Selain itu ditemukan pula 2.300 kaleng minuman beralkohol asal Singapura, 1.400 kaleng minuman beralkohol asal Malaysia, 11 bal rokok tanpa cukai dan sejumlah barang ilegal lainnya.

"Ada juga berdus-dus susu kental asal Malaysia, 100 tabung gas elpiji seberat 12 kilogram, 700 jiriken minyak goreng yang masing-masing seberat 4,8 liter dan 30 dus makanan ringan asal Malaysia," ujar Budi.

Selain itu, kapal juga tidak dilengkapi Surat Perintah Berlayar (SPB) dan manifest anak buah kapal.

Dari nahkoda berinisial E dan empat orang anak buah kapalnya, kapal tersebut milik seseorang berinisial MS.

Adapun, barang-barang ilegal tersebut adalah milik seseorang berinisial AY. Barang- barang itu rencananya akan dijual di wilayah Indonesia.

Sindikat Besar

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S. Irawan mengatakan, KM Sinar Baru merupakan target operasi timnya.

Sebab, pihaknya telah banyak mendapatkan laporan mengenai aanya aktivitas penyelundupan. Pihaknya juga menduga bahwa ada sindikat penyelundupan yang bermain di balik aktivitas tersebut.

"Kami menduga kuat ada sindikat penyelundupan sembako dari luar negeri yang menggunakan kapal-kapal besar, kemudian dipindahkan ke kapal-kapal kecil seperti KM Sinar Baru ini di tengah laut untuk didistribusikan melalui pelabuhan tikus," ujar Irawan.

Pelaku memodifikasi kapal penangkap ikan agar dapat memuat banyak barang. Selain itu, mereka mengemas barang-barang hasil penyelundupan dengan dus makanan ringan agar tidak mencurigakan.

"Sekilas, kapal-kapal itu terlihat seperti kapal nelayan yang sedang menangkap ikan. Namun, penangkapan KM Sinar Baru ini dapat menangkap pelaku sekaligus mengungkap bagaimana modusnya," ujar Irawan.

Kini, tim WFQR telah membawa kapal beserta isinya ke Gudang Mako Lantamal IV Tanjung Pinang. Adapun, para pelaku akan diperiksa terlebih dahulu oleh tim kemudian akan diserahkan ke aparat kepolisian untuk dihukum.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Nasional
Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Blak-blakan KPK Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Blak-blakan KPK Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Nasional
Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi 'Online'

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi "Online"

Nasional
Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Nasional
PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

Nasional
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Nasional
Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Nasional
Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Nasional
Pasca-Peretasan, Aktivitas PDN Diawasi Langsung BSSN

Pasca-Peretasan, Aktivitas PDN Diawasi Langsung BSSN

Nasional
PDN Diretas, Pemerintah Wajibkan Kementerian 'Back Up' Data Berlapis

PDN Diretas, Pemerintah Wajibkan Kementerian "Back Up" Data Berlapis

Nasional
DPR Anggap Menag Salahi Aturan, Komisi VIII Dorong Pembentukan Pansus

DPR Anggap Menag Salahi Aturan, Komisi VIII Dorong Pembentukan Pansus

Nasional
Setelah PKS Ngotot Usung Sohibul Iman, PDI-P-PKB Siapkan Andika Jadi Alternatif Pendamping Anies

Setelah PKS Ngotot Usung Sohibul Iman, PDI-P-PKB Siapkan Andika Jadi Alternatif Pendamping Anies

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pemerintah Temukan Biang Kerok Peretasan PDN | Perdebatan Sekjen PKS Vs Kaesang

[POPULER NASIONAL] Pemerintah Temukan Biang Kerok Peretasan PDN | Perdebatan Sekjen PKS Vs Kaesang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com