Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ajukan RAPBN 2017, Ketua DPR Ingatkan Situasi Global yang Sedang Sulit

Kompas.com - 16/08/2016, 17:49 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin menjelaskan bahwa Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 yang disusun oleh pemerintah bukanlah sekadar rangkaian angka-angka dan statistik.

Seharusnya, RAPBN yang disusun pemerintah untuk tahun 2017 mencerminkan sikap, prioritas, bahkan filosofi dalam membangun Indonesia.

Dalam pidatonya, pria yang akrab disapa Akom ini menjelaskan bahwa di berbagai belahan dunia, ekonomi sedang melambat. Negara-negara maju yang selama ini menjadi dinamo perekonomian dunia belum berhasil keluar dari berbagai kesulitan yang ada.

"Semua ini menurunkan aktivitas perekonomian internasional dan menciptakan tantangan yang tidak mudah," ujar Akom saat Sidang Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Menurut Akom, DPR RI memahami semua itu dan mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja semakin giat agar situasi dunia yang sulit tidak berimbas negatif kepada perekonomian Indonesia.

"Bahkan kita harus yakin, bahwa kesulitan selalu menciptakan kesempatan bagi mereka yang aktif dan kreatif," lanjut Akom.

Karena itulah, lanjut Akom, ia berharap bahwa anggaran yang dimajukan oleh Presiden RI adalah cermin tekad untuk mengatasi kesulitan yang ada, sambil terus berusaha memajukan berbagai hal yang bersifat strategis.

"Anggaran pemerintah bukanlah sekadar rangkaian angka-angka dan statistik. Ia mencerminkan sikap, prioritas, bahkan filosofi dalam membangun Indonesia," ucap dia.

Presiden Joko Widodo baru saja menyampaikan nota keuangan dan RAPBN 2017 di Sidang Paripurna DPR di Jakarta, Selasa (16/8/2016). Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan, RAPBN 2017 disusun berdasarkan fondasi yang telah dibangun pemerintah pada tahun 2015 dan perkembangan faktual perekonomian 2016.

Presiden menjelaskan, salah satu fondasi yang dibangun 2015 itu adalah pembangunan dengan paradigma Indonesia-sentris.

"APBN ke depan juga perlu realistis, mampu menopang kegiatan prioritas, kredibel, berdaya tahan, dan berkelanjutan baik dalam jangka pendek ataupun jangka menengah,” kata Jokowi.

Kompas TV Berhemat, Pemerintah Sunat Anggaran Menteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com