Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bhayangkara, Momentum Reformasi Kepolisian

Kompas.com - 02/07/2016, 17:00 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Miko Ginting mengatakan, Hari Jadi Bhayangkara Polri ke-70 yang jatuh pada 1 Juli 2016 lalu, harus dijadikan sebagai momentum pembenahan di tubuh kepolisian.

Menurut dia, sasaran prioritas reformasi Polri harus mengarah pada dua aspek yaitu aspek internal dan eksternal.

"HUT Polri harus dijadikan momentum untuk melakukan serangkaian pembenahan dan reformasi agar kepolisian bisa menjadi institusi yang demokratis," ujar Miko saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/7/2016).

Miko menjelaskan, ada beberapa hal terkait aspek internal di tubuh Polri yang harus dibenahi. Beberapa pembenahan internal yang perlu dilakukan antara lain mengenai sistem promosi dan mutasi yang transparan, sistem pengawasan dan penegakan disiplin yang efektif, dan revisi berbagai peraturan Kapolri yang bertentangan dengan semangat reformasi Polri.

Ia menilai, beberapa hal terkait aspek internal tersebut belum mengalami perbaikan yang signifikan.

"Setelah tujuh belas tahun reformasi tahun 1998 dan dua belas kali pergantian Kapolri, jalan reformasi Polri masih tertatih-tatih," kata Miko.

Sementara dari sisi aspek eksternal, Miko berpendapat bahwa polisi harus bisa meneguhkan posisi sebagai polisi sipil yang transparan dan menghormati hak asasi manusia.

Oleh karena itu, kata Miko, setiap penanganan kasus harus transparan dan akuntabel dengan membuat publikasi berkala mengenai kinerja polri.

Miko pun menuturkan, untuk mencapai kondisi yang ideal tersebut, Polri sebaiknya tidak lagi resisten terhadap campur tangan masyarakat sipil.

Upaya pembersihan institusi Polri yang melibatkan partisipasi publik dinilai lebih memiliki pengaruh ketimbang Polri harus berjalan sendiri, karena segala kritik dan masukan dari masyarakat berangkat dari fakta yang ada di lapangan.

"Apabila Polri bersih, maka kepercayaan publik akan meningkat. Begitu juga dengan rasa aman. Publik tidak lagi takut kalau berhadapan dengan polisi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com