Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caketum Golkar, Ade Komarudin Diprediksi "Head to Head" dengan Novanto

Kompas.com - 29/04/2016, 21:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, memprediksi dua nama kuat yang nantinya akan saling berhadapan dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar.

Dua nama itu adalah Ketua DPR Ade Komarudin dan Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto.

Ade dinilai kuat karena posisinya yang saat ini menjabat pimpinan lembaga legislatif itu. Dia sendiri menggantikan Novanto yang tersangkut kasus dugaan minta saham PT Freeport.

"Beda bila Akom (sapaan akrab Ade) bukan Ketua DPR, Akom 'bukan apa-apa'. Politiknya bukan seperti sekarang," kata Hanta usai acara diskusi di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Sedangkan Setya Novanto, ia melihat nama-nama bakal calon ketua umum lain seperti Aziz Syamsudin dan Idrus Marham akan mendukung Novanto.

"Kedua, dia punya logistik yang memadai. Kandidat kuat," ujarnya.

Di samping Akom dan Novanto, Hanta juga memprediksi akan ada lagi nama kuat. Meski belum begitu terbaca, namun nama Airlangga Hartarto atau Idrus Marham juga dinilai cukup kuat untuk menyaingi Akom dan Novanto.

Sedangkan nama-nama bakal calon lainnya, menurut Hanta, akan sedikit sulit untuk mengejar nama-nama tadi.

Adapun prediksi munculnya dua kekuatan yang saling berhadapan tersebut, menurut Hanta, mengacu pada tradisi Partai Golkar di era reformasi.

Seperti pada tahun 1998, Akbar Tandjung melawan Edi Sudrajat dan pada 2004 Akbar Tandjung berhadapan dengan Jusuf Kalla. Pada 2009, Aburizal Bakrie pun berhadapan dengan Surya Paloh.

"Nah, sekarang kemungkinan akan terbelah di dua itu. Peta sementara, Ade Komarudin dengan poros Setya Novanto," ucap Hanta.

Kompas TV Golkar Siap Lakukan Munaslub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com