JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim sukses Setya Novanto, Roem Kono menilai, penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa yang akan dilangsungkan bulan depan masih akan menyisakan sejumlah "kejutan".
Ia mengatakan, saat ini tim pengarah masih terus menggodok mekanisme penyelenggaraan Munaslub. Dalam proses pengambilan keputusan mekanisme yang akan diambil, tetap lebih mengedepankan proses musyawarah mufakat.
"Dan itu (musyawarah mufakat) berjalan. Dan di Golkar itu seperti itu," kata Roem di Kompleks Parlemen, Jumat (28/4/2016).
(Baca: Golkar Patok Setoran Rp 1 M untuk Setiap Caketum)
Ketika disinggung soal kemungkinan tidak adanya pemilihan ketua umum saat Munaslub, menurut dia, hal itu bisa saja terjadi. Akan tetapi, keputusan itu tentu haruslah disepakati bersama dan tidak bisa diambil secara sepihak.
"Itu tergantung pada floor (saat Munaslub). Mekanisme ke depan, masih ada 20 hari ini bisa saja terjadi kejutan," ujar dia.
Roem pun mengingatkan bahwa selama ini Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, terus berupaya untuk mencari kebenaran bahwa penyelenggaraan Munas Golkar di Bali pada 2014 adalah yang sah.
(Baca: Meski SK Kepengurusan Berlaku hingga 2019, Munaslub Golkar Akan Tetap Pilih Ketum)
Ia pun berkeyakinan jika Aburizal akan bersikap negarawan atas proses pemilihan ketua umum nantinya.
"Dan itu benar. Buktinya sekarang diakui oleh Menkumham Yasonna Laoly. Tapi, dalam kepentingan negara dan Partai Golkar, dia akan memberikan kesempatan," kata dia.