JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menekankan pentingnya mendekati masyarakat pemilih muda. Sebab, pada pemilihan umum 2019, demografi Indonesia sudah berbeda.
Menatap pemilu 2019, menurut Airlangga, Partai Golkar yang berdiri sejak 1964 mesti bisa meraih pemilih muda berusia 15 tahun hingga 40 tahun yang mewakili sekitar 45 persen penduduk Indonesia.
"Artinya pemilu 2019 akan diisi 50 persen lebih oleh pemilih generasi muda atau generasi milenium. Pertanyaannya, generasi ini butuh institusi parpol yang seperti apa?" kata Airlangga dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Senin (18/4/2016).
Ia melihat, isu deparpolisasi yang sempat mencuat beberapa waktu lalu adalah akibat dari komunikasi masyarakat dengan partai politik yang masih buntu. (baca: Munaslub Golkar Diperkirakan Habiskan Dana Rp 70 Miliar)
Menurut Airlangga, partai politik harus menyiapkan cara komunikasi khusus yang mampu menjangkau masyarakat.
Terlebih, saat ini komunikasi tak hanya berjalan searah, tetapi dua arah. Salah satunya ditunjukkan dengan fenomena media sosial.
Airlangga menambahkan, media sosial juga memiliki kekuatan untuk membuat sebuah isu berkembang menjadi isu mainstream jika banyak diminati pengguna media sosial. (baca: Bamsoet: Sebaiknya Panitia Jual Tiket Munaslub Golkar)
"Ke depan parpol harus bisa menampung aspirasi masyarakat secara modern tentu akan mendorong rasa kepemilikan masyarakat terhadap institusi politik," imbuhnya.
Airlangga menginginkan ke depannya Partai Golkar bisa lebih aktif dalam memanfaatkan media sosial.
"Artinya Facebook, Twitter, Web dari partai harus aktif, bukan yang pasif," kata Airlangga.