Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otopsi Diharap Jadi Standar Polri dalam Tangani Tahanan yang Tewas

Kompas.com - 14/04/2016, 08:16 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, mengatakan bahwa kasus kematian terduga teroris Siyono memberi banyak pelajaran kepada Kepolisian RI untuk segera membenahi sistem penanganan terduga terorisme.

Menurut Neta, sejak dari awal kasus seharusnya Polri melakukan otopsi menyeluruh oleh tim forensik terhadap jenazah Siyono.

Mekanisme otopsi tersebut penting dilakukan, terutama terhadap korban tewas yang diduga akibat tindak kekerasan oknum polisi. Dengan demikian, kepolisian memiliki hasil yang valid.

Meski keluarga korban menolak, kata Neta, otopsi menyeluruh harus dilakukan dan menjadi standar kepolisian.

"Sehingga ketika ada complain, Polri sudah memiliki bukti lengkap hasil otopsinya," ujar Neta saat dihubungi, Rabu (13/4/2016).

Neta pun menilai hasil otopsi jenazah Siyono di RS Polri tidak bisa disamakan dengan hasil otopsi yang diprakarsai oleh PP Muhammadiyah.

Sebab, kata Neta, saat otopsi di RS Polri pihak keluarga tidak mengizinkan jenazah Siyono diotopsi luar dalam. Sehingga jenazah hanya diotopsi bagian luarnya saja.

Sebaliknya saat diotopsi oleh tim forensik Muhammadiyah, keluarga mengizinkan jenazah Siyono diotopsi luar dalam.

"Dengan demikian sangat tidak tepat jika membandingkan kedua hasil otopsi tersebut," ucapnya.

Lebih lanjut menurut Neta, otopsi ulang yang diinisiasi oleh PP Muhammadiyah dan Komnas HAM menunjukkan bahwa independensi dan profesionalisme forensik Polri masih diragukan.

(Baca: "Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak bagi Profesionalisme Polri")

 

"Kasus Siyono sudah memicu keberanian publik untuk melakukan otopsi ulang terhadap korban kekerasan polisi. Otopsi ulang ini menjadi pukulan telak bagi profesionalisme polri," kata Neta.

Neta juga menambahkan, kasus kematian Siyono harus menjadi pelajaran berharga bagi kepolisian dan juga tim forensiknya agar membenahi sistem pengawasan terkait upaya pemberantasan terorisme oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Ia mengingatkan bahwa Polri sudah saatnya mengawasi sikap, perilaku dan kinerja Densus agar tidak berubah menjadi algojo dan bertindak sewenang-wenang.

Pada Senin (11/4/2016) lalu, PP Muhammadiyah bersama tim forensik dan Komnas HAM mengumumkan hasil otopsi Siyono di Kantor Komnas HAM.

Halaman:


Terkini Lainnya

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com