Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Dianggap "Newsmaker", Partai-partai Akan Dapat Untung Pencitraan

Kompas.com - 18/03/2016, 08:54 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, partai-partai politik yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk maju ke Pemilihan Gubernur DKI 2017 melalui jalur independen memiliki tujuan elektoral dan pencitraan.

Ahok, panggilan akrab Basuki, dianggap sebagai sosok newsmaker. Setiap tindakannya akan menjadi berita. Maka dari itu, partai yang mendukungnya juga akan mendapatkan pemberitaan pula.

"Ahok ini kan newsmaker. Tentu setiap tindakannya akan jadi berita. Makanya, partai berharap ketika mereka mendukung akan mendapat pemberitaan juga," ujar Arya saat dihubungi, Jumat (18/3/2016).

Keuntungan yang diperoleh ini, lanjut dia, digunakan untuk kepentingan partai dalam jangka pendek dan menengah. Jangka pendek adalah Pilkada 2017 di sejumlah daerah di Indonesia dan kepentingan jangka menengah adalah pemilu presiden.

(Baca: Ahok Mantap 100 Persen Maju di Pilkada DKI Melalui Jalur Independen)

Setelah Partai Nasdem, Partai Hanura juga menyatakan akan mendukung Ahok. Tak menutup kemungkinan, beberapa partai lainnya juga merapat. Namun, tak berarti partai-partai politik ke depannya akan "latah" mendukung Ahok.

Arya melihat ada dilematis pada partai-partai politik, terutama partai besar dan menengah. Pasalnya, jika mereka mendukung calon independen, otomatis mereka akan kehilangan kesempatan untuk mencalonkan kader mereka atau orang yang mendaftar ke partai mereka.

Selain itu, jika mendukung calon independen, perolehan kursi mereka di DPRD juga akan hangus.

(Baca: Dukungan Partai Dianggap Bisa Jadi Buah Simalakama untuk Ahok)

"Seperti Nasdem dukung Ahok. Itu kan enam kursi Nasdem menguap. Enggak dihitung. Jadi, partai kan harus mempertimbangkan itu," kata Arya.

Karena itu, Arya menambahkan, partai-partai saat ini masih dalam tahap penjaringan untuk mencari sosok yang tak hanya disukai partainya, tetapi juga bisa diterima partai lain sehingga sosok tersebut mampu membentuk suatu koalisi pencalonan.

"Bahkan, Gerindra pun harus koalisi karena tidak cukup (memiliki) kursi. Jadi, kalau mau mencalonkan juga harus mencari tokoh yang bisa diterima partai lain," tutur Arya.

Kompas TV Ahok: Parpol Silakan Dukung asal Tak Minta Dana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com