Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Juga Borong "Treadmill", Proyektor, dan Alat Diagnosis Jantung hingga Miliaran

Kompas.com - 08/01/2016, 20:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pengadaan barang dan jasa DPR pada tahun ini mendapat sorotan. Selain pengadaan pewangi ruangan dengan harga mencapai Rp 2,6 miliar, pengadaan barang lain pun tak kalah mengejutkan, yakni treadmill dan proyektor.

Berdasarkan data Rencana Umum Pengadaan (RUP) Tahun Anggaran 2016 yang diperolah Kompas.com dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), dana anggaran pengadaan treadmill test yang dilengkapi EKG mencapai Rp 984.420.000.

Belum lagi dana anggaran pengadaan alat tes echocardiography (alat diagnosis jantung berupa pencitraan) yang mencapai Rp 2 miliar. Sementara itu, dana anggaran untuk pengadaan proyektor multimedia adalah Rp 600 juta.

DPR juga ingin melakukan pengadaan untuk alat elektronik lainnya, seperti PC dengan spesifikasi khusus untuk TV Parlemen sebesar Rp 900 juta, perisalah cerdas portabel sebesar Rp 3 miliar, scanner A3 berkecepatan tinggi sebesar Rp 900 juta, notebook ataulaptop Rp 950 juta, PC lengkap untuk unit kerja Setjen DPR sebesar Rp 2,69 miliar, dan antivirus internet berlisensi sebesar Rp 649,08 juta.

Seluruh rencana pengadaan barang itu merupakan jenis belanja modal dengan metode pengadaan berupa lelang sederhana. Pelaksanaan pemilihan penyedia dan pelaksanaan pekerjaan akan dimulai pada awal tahun ini dan ditargetkan selesai pada awal Agustus 2015.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Winantuningtyastiti belum bisa memberikan kepastian mengenai nilai dalam anggaran RUP 2016.

"Saya cek dulu kepada yang mengelola," ujar Win saat dihubungi, Jumat (8/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com