Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terpilih Jadi Pimpinan KPK, Johan Budi Bersyukur

Kompas.com - 17/12/2015, 21:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Johan Budi gagal mejadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019. Meski begitu, Johan malah mengaku bersyukur tak lagi menjabat sebagai pimpinan KPK.

"Alhamdulillah, saya jujur saja senang tidak terpilih. Mungkin Allah SWT memberi jalan yang terbaik buat saya," ujar Johan melalui pesan singkat, Kamis (17/12/2015) malam.

Johan mengatakan, dia dan keluarga selalu berdoa agar tidak lolos dalam seleksi ini.

Hal ini karena selama menjadi pimpinan sementara KPK, Johan mengaku memiliki beban yang cukup berat. Dia pun harus rela waktu luangnya bersama keluarga hampir tidak ada. 

"Selama ini mereka (keluarga) sebenarnya agak berat, karena waktu buat keluarga tidak ada ketika saya menjadi plt Pimpinan," kata Johan.

(Baca: Busyro Muqoddas dan Johan Budi Gagal Jadi Pimpinan KPK Lagi)

Johan menghargai pilihan Komisi III atas pimpinan baru KPK. Ia meminta publik mendukung para pimpinan baru KPK untuk menuntaskan tugas-tugas pemberantasan korupsi.

"Semoga dibawah kepemimpinan KPK yg baru, KPK semakin maju dan selalu on the track," katanya. 

Anggota Komisi III DPR melakukan voting setelah upaya musyawarah mufakat tidak tercapai. Voting diikuti oleh 54 anggota komisi bidang hukum itu dari lintas fraksi.

Johan Budi SP hanya meraih 25 suara. Pencalonan Johan Budi sejak awal sempat diributkan oleh Komisi III DPR karena dianggap tidak memiliki riwayat pendidikan hukum.

(Baca: Johan Budi: Revisi UU Saya Tolak, Saya Tidak Dipilih Ya Tidak Apa-apa)

Sementara itu, yang menjadi pimpinan KPK terpilih yaitu Agus Rahardjo (53 suara), Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara), Laode Muhammad Syarif (37 suara), dan Saut Situmorang (37 suara).

Kemudian, terpilihlah Agus Rahardjo menjadi KPK periode 2015-2019. Agus mengantongi suara 44 orang yang mendukungnya untuk menjadi pimpinan lembaga itu. 

Sementara itu, peraih perolehan suara kedua terbanyak adalah Basaria Panjaitan dengan perolehan 9 suara. Adapun Saut Situmorang memperoleh 1 suara.

Dua calon pimpinan lainnya, Laode Muhammad Syarif dan Alexander Marwata tidak mendapatkan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com