Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Sebut Kematian Dokter Andra Pengalaman Buruk dan Pahit Pemerintah

Kompas.com - 13/11/2015, 12:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dokter muda Dionisius Giri Samudera, atau yang biasa dipanggil Andra, saat bertugas di Kepulauan Aru, Maluku.

Meski Andra diketahui meninggal karena penyakit, Puan mengakui bahwa keadaan di daerah tersebut sangat terbatas, sehingga menyulitkan bagi seseorang yang menderita penyakit untuk mendapat perawatan.

"Ini menjadi pengalaman buruk, pahit, yang kami alami. Bahwa perlu adanya kesiapan, dan hal-hal lain yang diperlukan," ujar Puan saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (13/11/2015).

Puan mengatakan, Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau yang tidak semua daerah dapat dijangkau dengan mudah. (baca: Penghormatan untuk Jenazah Dokter Andra yang Meninggal di Pelosok)

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani saat open house di kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2015).
Pemerintah memiliki tugas untuk menyediakan transportasi, khususnya tranportasi laut antar pulau.

Pemerintah, dalam hal ini kementerian dan lembaga perlu berkoordinasi agar masalah transportasi tidak menjadi penghalang dan ancaman bagi orang-orang yang ditugaskan di daerah-daerah terpencil.

Puan menegaskan bahwa hal serupa seperti yang dialami Andra tidak boleh terulang lagi.

"Memang suatu kewajiban bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk ditugaskan di luar daerah, terluar, terbelekang, untuk membantu masyarakat di pinggiran. Tetapi, hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan, dan lainnya itu harus dipikirkan kembali," kata Puan.

Jenazah Andra tiba di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat pagi. (baca: Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Dokter Andra Dianugerahi Penghargaan Ksatria Bakti Husada)

Dokter lulusan Universitas Hasanuddin, Makassar, Maret 2015, itu mengembuskan napas terakhir saat bertugas sebagai dokter internsip di Rumah Sakit Cendrawasih, Kabupaten Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

Seperti dikutip Kompas, Andra menderita demam tinggi yang berujung munculnya campak dan virus yang menyerang hingga ke otak. (baca: Dokter Andra Derita Infeksi Otak karena Virus Campak)

Sekitar akhir Oktober, almarhum mengambil cuti pulang menjenguk ibu, kakak, dan adiknya. Selama satu minggu berada di Pamulang, Rabu (4/11), ia dan dua temannya balik bertugas ke Dobo karena Senin (9/11) harus bertugas lagi di rumah sakit. Saat itu, Andra sedikit demam.

Andra berangkat dengan pesawat dari Jakarta menuju Ambon, kemudian ke Langgur, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara. (baca: Ini Tanggapan Menkes Soal Dokter Meninggal di Pulau Terpencil)

Setibanya di Langgur, ia menggunakan kendaraan darat menuju Kota Tual yang tak jauh dari Langgur. Dari sana ia menumpang feri ke Dobo, ibu kota Kepulauan Aru. Perjalanan dengan feri selama delapan jam.

Orangtua almarhum sempat meminta almarhum agar membatalkan keberangkatannya. Namun, Andra tetap memaksakan diri pergi ke tempat tugas.

Kondisinya semakin parah saat berada dalam feri hingga tiba di Dobo pada Senin. Ia lalu dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal pada Rabu malam. Ia divonis terserang morbili.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com