Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Minta Menteri ESDM Berani Sebut Politisi Pencatut Nama Jokowi

Kompas.com - 12/11/2015, 15:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengungkap nama politisi yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memuluskan perpanjangan kontrak PT Freeport.

Menurut Fadli, Sudirman semestinya menyebutkan politisi yang dimaksudnya itu sebagai bentuk pertanggungjawaban atas ucapannya.

Hal itu untuk menghindari berbagai kecurigaan dan spekulasi yang pada akhirnya akan membuat gaduh situasi di Tanah Air.

"Kalau dia berani, sebutkan saja namanya. Jangan menimbulkan kecurigaan, apalagi yang berujung pada fitnah," kata Fadli di sela-sela kunjungan delegasi DPR RI ke Tokyo, Jepang, Kamis (12/11/2015).

Selama belum ada kejelasan tentang sosok politisi itu, Fadli meragukan kebenaran informasi yang disampaikan Sudirman.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengimbau agar masyarakat juga sebaiknya tidak mudah percaya akan informasi yang belum jelas ini.

"Apakah benar atau tidak kita tidak tahu," kata dia.

Dalam wawancara khusus dengan Kompas beberapa waktu lalu, Sudirman menyebut bahwa ada tokoh politik yang sangat berkuasa yang mencoba menjual nama Jokowi-JK kepada Freeport.

Pencatutan nama Presiden dan Wapres dilakukan agar kontrak Freeport bisa segera diperpanjang.

(Baca Sudirman Said: Nama Dicatut ke Freeport, Presiden Bilang "Ora Sudi...")

"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman Said seperti dikutip dalam acara Satu Meja yang ditayangkan Kompas TV dan dikutip Kompas, Selasa (10/11/2015).

Sudirman menyatakan tidak bisa menyebut siapa politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi Indonesia itu. Ia menegaskan bahwa orang itu cukup terkenal.

Menurut dia, Kalla tahu persis siapa orang yang coba menyeret-nyeret nama dua petinggi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com