Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DOM Tambahan untuk Jero Diakui Mantan Anak Buah dari Rapat Fiktif

Kompas.com - 09/11/2015, 23:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Umum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Arief Indarto mengaku diperintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno untuk menyediakan anggaran untuk Dana Operasional Menteri tambahan untuk Jero Wacik yang saat itu menjabat sebagai Menteri ESDM.

Waryono mengatakan, Jero mengeluhkan DOM di kementerian tersebut yang kecil jumlahnya dan tidak dapat mencukupi kebutuhannya. DOM Jero per bulannya sebesar Rp 120 juta.

"Beliau (Jero) menyampaikan Rp 120 juta terlalu kecil sehingga butuh lebih. Minta disamakan dengan Kemenbudpar," ujar Arief saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (9/11/2015) malam.

Sebelum menjadi Menteri ESDM, Jero merupakan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Untuk menyamakan DOM dengan di kementeriannya yang lama, kata Arief, Jero meminta tambahan Rp 300 juta per bulan.

Arief ditunjuk sebagai orang yang mengurus DOM tambahan itu. Akhirnya, Arief menggunakan anggaran operasional untuk pimpinan berupa sidang dan rapat untuk menambah DOM Jero.

Pagu anggaran untuk biaya rapat pendukung operasional pimpinan dalam setahun mencapai Rp 3,368 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Dalam kesaksiannya, Arief mengakui bahwa ada penyalahgunaan APBN karena terpaksa membuat laporan rapat fiktif demi menutupi permintaan Jero per bulan.

"Ada penggunaan APBN yang tidak sesuai dengan tujuan semula. Dana yang mestinya digunakan untuk sidang, rapat, itu digunakan untuk menambah DOM. Tapi tidak kita laksanakan sebagaimana mestinya," kata Arief.

Dalam satu bulan, kata Arief, terkadang Biro Umum kehabisan anggaran untuk menyediakan uang tambahan DOM Jero.

Akhirnya, beberapa kali Arief meminjam uang ke Kepala Biro Keuangan Didi Dwi Sutrisnohadi yang besarannya sekitar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta sekali pinjam. Jika tidak dipenuhi, kata Arief, Waryono akan berang.

"Bapak (Waryono) keras, suka marahin," kata Arief.

Arief mengatakan, seluruh pemberian uang tambahan DOM itu selalu ada tanda terimanya. Pemberian dilakukan sejak Mei 2012 hingga Februari 2013, rutin setiap bulan.

Suatu hari, kata Arief, Jero memanggilnya, Waryono, dan Didi ke ruang kerjanya. Saat itu, kata Arief, Jero meminta mereka merobek bukti tanda terima uang tambahan DOM yang selama ini dia minta.

Mendengar kesaksian Arief, Jero mengaku baru mengetahui bahwa uang yang dia terima selama ini merupakan hasil kegiatan rapat fiktif setelah Waryono disidangkan. Ia lantas menyalahkan administrasi di Kementerian ESDM yang dianggapnya buruk.

"Ini memang terjadi kekacauan administrasi. Di sini sebetulnya saya sedih, Kuasa Pengguna Anggaran yang seharusnya cermat, rapi, jadi kacau begini," kata Jero.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com