Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Masker Saat Rapat, Pimpinan DPR Dianggap Politisasi Bencana Asap

Kompas.com - 30/10/2015, 11:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan DPR RI dikritik karena mengenakan masker saat memimpin rapat paripurna di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10/2015). Aksi memakai masker tersebut dianggap sebagai bentuk pencitraan dan politisasi bencana asap.

"Bisa dibilang contempt of parliament. Masker itu enggak digunakan saat memimpin sidang," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan, Henry Yosodiningrat, saat mengajukan interupsi dalam rapat paripurna tersebut.

Menurut Henry, sikap pimpinan DPR mengenakan masker saat memimpin rapat paripurna dapat menjadi contoh buruk. Ia khawatir pimpinan rapat paripurna selanjutnya akan meniru pimpinan DPR saat ini. (Baca: Pimpinan DPR Gunakan Masker dalam Rapat Paripurna)

"Besok-besok bisa pakai topi koboi, seperti LSM. Jangan lakukan hal tidak patut di sidang," ujarnya.

Semua pimpinan DPR RI, yakni Setya Novanto (F-Golkar), Fadli Zon (F-Gerindra), Fahri Hamzah (F-PKS), Agus Hermanto (F-Demokrat), dan Taufik Kurniawan (F-PAN), mengenakan masker saat memimpin rapat paripurna.

Hanya Setya dan Taufik yang sempat membuka maskernya saat berbicara kepada para anggota DPR. (Baca: Ruhut Tantang Inisiator Pansus Asap Turun ke Daerah)

Setelah mendapat banyak protes dari peserta rapat paripurna, semua pimpinan DPR akhirnya membuka maskernya.

Fahri adalah pimpinan DPR yang paling terakhir membuka maskernya. (Baca: Pansus Asap DPR Dinilai Bakal Ganggu Kerja Pemerintah)

"Ada pimpinan yang pakai masker, apakah Anda sudah pernah turun langsung?" celetuk seorang anggota DPR.

Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem Johny G Plate mengungkapkan kekecewaannya terhadap pimpinan DPR.

Ia menuding aksi mengenakan masker saat memimpin rapat paripurna hanya pencitraan yang jauh dari substansi persoalan. (Baca: Para Pengusul Pansus Asap Diminta Lebih Dulu ke Lapangan)

"Jadi lucu saat ratusan ribu rakyat kesulitan napas, kita bawa dalam dagelan politik. Kami kecewa dengan sikap simbolis, masalah asap jangan sampai dipolitisasi," ucap Johny.

Wakil Ketua DPR RI yang menjadi pimpinan rapat, Taufik Kurniawan, lalu menjelaskan bahwa aksi mengenakan masker itu adalah bentuk solidaritas terhadap korban bencana asap. Ia meminta aksi ini tidak dijadikan polemik.

"Semua niatnya baik. Tidak ada agenda yang tersirat dan tersurat," kata Taufik.

Sebelum rapat paripurna berlangsung, lima orang protokoler DPR membagikan masker di sekitar ruang rapat atas perintah Setya.

Mereka menawarkan masker kepada para anggota DPR, staf, hingga wartawan yang berada di sekitar ruang rapat paripurna. (Baca: Setya Novanto Perintahkan Bagi-bagi Masker di Gedung DPR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com