Laporan soal ISPU itu disampaikan kepada Anies di sela kunjungan ke SD 181, Jelutung, Jambi. Anies yang tengah mengobrol dengan para guru pun terkejut.
"Wah, sudah 744, diliburkan sajalah Bu anak-anak kalau begini," ujar Anies.
Salah seorang guru bernama Saharni sempat mengungkapkan kekhawatirannya. Menurut dia, para siswa bisa ketinggalan pelajaran jika terlalu banyak diliburkan. Dia berpendapat bahwa lebih baik siswa tetap belajar seperti biasa dan pulang lebih cepat.
Anies pun lalu memberikan pemahaman kepada para guru.
"Tenang saja Bu Guru. Namanya pelajaran itu bisa kita kejar, bisa diatur. Beda kalau ketinggalan makan. Baru masalah. Bahan ujian tinggal disesuaikan dengan apa yang sudah diberikan," ujar dia.
Meski demikian, Anies meminta para guru memberikan tugas terstruktur bagi siswanya agar tidak terlalu ketinggalan pelajaran.
"Saya lihat anak-anak itu juga rajin kok. Yang penting Bapak Ibu guru enggak usah khawatir. Kalau Bapak Ibu guru atau orangtua murid khawatir, anak juga khawatir," lanjut Anies.
Tidak hanya di SD 181, imbauan Anies itu juga disampaikan di SD 153 dan SMP 5 Kota Jambi. Anies melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah di Jambi dan Palembang, selama dua hari, pada Senin (26/10/2015) dan Selasa (27/10/2015).
Anies Baswedan menegaskan bahwa kabut asap adalah bencana yang dampak negatifnya bisa dihindari. Dia berencana menjadikan sekolah-sekolah di wilayah yang terdampak kebakaran hutan dan lahan menjadi sekolah antiasap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.