Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi Kepala Kantor Saja Perlu Adaptasi, Apalagi Jadi Presiden"

Kompas.com - 18/10/2015, 15:40 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPD Abdul Gafar Usman menilai, menjadi seorang presiden bukan sebuah perkara mudah. Tidak heran jika selama setahun masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan keduanya.

"Memang tidak mudah jadi presiden yang sekaligus kepala negara dan kepala pemerintahan. Jadi kepala kantor saja perlu adaptasi," kata Gafar saat diskusi bertajuk Setahun Jokowi-JK, Indonesia Sudah Sampai Mana? di Jakarta, Minggu (18/10/2015).

Beberapa pekerjaan rumah itu di antaranya di bidang hukum dan penanganan bencana. Hingga kini persoalan korupsi masih belum dapat tertangani dengan baik.

Namun, di sisi lain ada upaya untuk melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan munculnya revisi UU KPK. (Baca: Hasil Survei: Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK Kurang Memuaskan)

Sementara itu, dalam hal penanganan kabut asap, kata dia, pemerintah sejak awal telah diperingatkan dengan persoalan El Nino.

Seharusnya, pemerintah dapat memahami dampak yang dapat ditimbulkan dari El Nino itu sendiri.

"Dengan memahami dampak, maka pemerintah dapat segera mengambil langkah antisipasinya," kata dia.

Meski demikian, ia menegaskan, DPD siap mendukung kinerja pemerintah jika memang dibutuhkan. Kata dia, DPD siap memberikan masukan-masukan agar jalannya roda pemerintahan dapat lebih baik.

Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan, pemerintah kini tak bisa lagi berlindung di balik frasa adaptasi pemerintahan.

Jika sebelumnya, Presiden Jokowi kerap menyampaikan hal itu saat mendapat tekanan publik terkait kondisi yang ada, maka frasa tersebut kini perlu diubah.

"Sekarang kan sudah satu tahun jadi presiden, maka tidak bisa lagi berlindung dengan label baru jadi presiden," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com