Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPIH Diminta Lebih Sigap Perbarui Daftar WNI Korban Musibah Mina

Kompas.com - 26/09/2015, 14:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) didesak untuk sigap dalam memperbarui data terkini jumlah korban musibah di Mina, Kamis (24/9/2015). Pasalnya, banyak informasi simpang siur mengenai jumlah korban yang belum jelas kebenarannya.

"PPIH diminta untuk meng-update data korban wafat. Pasalnya, ada beberapa korban yang diakui oleh teman atau keluarganya yang melihat secara langsung bahwa para korban telah wafat pada saat kejadian," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Daulay melalui siaran pers, Sabtu (26/9/2015).

Saleh mengatakan, pengakuan tersebut tentunya harus diverifikasi kebenarannya dengan mencocokkan data ke sejumlah rumah sakit tempat jenazah tersebut disimpan. Terlebih lagi, kata dia, sudah ada anggota jemaah yang melihat langsung korban meninggal tersebut.

"Nah, pihak pemerintah kita sudah semestinya membawa data itu ke pihak otoritas rumah sakit di Saudi untuk diidentifikasi," katanya.

Selain itu, PPIH juga didesak proaktif dalam memperbarui dara jamaah yang masih belum kembali ke tenda di Mina.

Ketua Tim Pengawas Haji itu mengatakan, ada laporan yang diterima bahwa beberapa anggota jemaah yang diduga hilang sudah ada yang kembali ke maktab (tenda), pemondokan, atau rombongannya.

"Kami menemukan ada jaeaah yang ternyata mengganti nomor HP indonesia ke nomor lokal. Jadi, kalau nomor lama dihubungi, tentu tidak bisa menjawab," kata Saleh.

Pada saat yang sama, tim pengawas haji DPR juga mendesak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mencari cara agar identifikasi jenazah dapat dilakukan dengan cepat. Saleh berharap, dalam waktu dekat masyarakat mendapatkan kepastian jumlah korban meninggal dunia dalam musibah Mina.

"Dengan demikian, pemerintah dapat memikirkan langkah-langkah berikutnya yang harus diambil dalam upaya pengamanan dan perlindungan jamaah Indonesia," kata Saleh.

Berdasarkan informasi sementara dari Kementerian Luar Negeri, baru ada tiga WNI yang teridentifikasi meninggal dunia. Dua di antaranya adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (laki-laki) asal Surabaya dan Busyaiyah Sahel Abdul Gafar (perempuan) asal Batam. Sementara satu korban lagi masih dalam proses identifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Nasional
Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Nasional
Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Nasional
Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Nasional
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Nasional
Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Nasional
PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

Nasional
Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Nasional
PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com