Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Masuk Daftar Kepengurusan PKS, Apa Posisi Baru Fahri Hamzah?

Kompas.com - 14/09/2015, 22:35 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Nama politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah tidak diumumkan dalam daftar kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PKS untuk periode 2015-2020. PKS mengumumkan susunan kepengurusan baru dalam Musyawarah Nasional ke-4 PKS, Senin (14/9/2015).

Meski demikian, Fahri disebut menjadi salah satu Majelis Pertimbangan Partai.

"Saya ada di mana-mana. Saya yakin mantaplah pada struktur pelaksana dari pengurus baru. PKS melakukan transformasi organisasi sempurna. Ketika banyak yang gagal, transformasi PKS terjadi sangat baik," ujar Fahri saat ditemui dalam Musyawarah Nasional ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, Senin.

Menurut mantan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS itu, partainya saat ini tidak lagi mengalami permasalahan komunikasi karena birokrasi dibuat lebih longgar dan egaliter. Selain itu, dengan banyaknya kader muda yang masuk dalam struktur DPP PKS, hal itu dinilai memudahkan partai memperoleh target pencapaian.

Fahri membantah adanya upaya membersihkan orang-orang dekat mantan Presiden PKS Anis Matta dalam perubahan pengurus partai tersebut. Bahkan, Anis Matta sendiri ditunjuk menjadi Ketua Bidang Kerja Sama Internasional DPP PKS.

Sementara itu, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan bahwa saat ini Fahri masih berada dalam struktur DPP partai. Ia ditunjuk sebagai Majelis Pertimbangan Partai (MPP PKS). Sohibul membantah adanya isu mengenai perbedaan faksi-faksi di antara kader PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com