Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Ini Sebut Fadli Zon Tak Paham Sistem Kampanye AS

Kompas.com - 07/09/2015, 15:45 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan, ada perbedaan antara gaya kampanye calon presiden di Amerika Serikat dan Indonesia. Perbedaan itulah yang menurut dia kurang dipahami oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

"Mungkin pemahaman Fadli (kampanye di AS) sama dengan di sini, sama dengan KPU. Ada batas waktu kampanye," kata Charles di Kompleks Parlemen, Senin (7/9/2015).

Charles melaporkan Fadli dan Ketua DPR Setya Novanto atas kehadiran mereka saat kampanye bakal calon presiden AS, Donald Trump, ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Ada lima orang lain yang turut melaporkan Novanto dan Fadli Zon. Kelima orang itu adalah anggota Fraksi PDI Perjuangan Diah Pitaloka, Adian Napitupulu, dan Budiman Sudjatmiko, serta anggota Fraksi PKB Maman Imanulhaq dan anggota Fraksi PPP Amir Uskara.

Charles menambahkan, dalam konverensi pers tersebut, beberapa pendukung tampak membawa kertas bertuliskan dukungan terhadap Trump. Menurut dia, kertas dukungan itu menandakan proses kampanye di Amerika sudah berlangsung.

"Gimana enggak proses kampanye? Menurut saya, dengan adanya simbol-simbol 'Vote Trump' (itu) sudah kampanye, bahwa deklarasi capres sudah kampanye," ujarnya.

Sebelumnya, Fadli tidak habis pikir mengapa dirinya akan dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena menghadiri acara konferensi pers bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut dia, kehadiran rombongan DPR di acara tersebut adalah hal biasa dan bukan bentuk dukungan politik kepada Trump.

"Mereka mau melaporkan ke MKD seolah-olah kita hadir saat kampanye Donald Trump. Saya kira ini orang yang gagal paham, mau melakukan manuver-manuver yang enggak perlu, dan akan berbalik ke mereka sendiri," kata Fadli saat dihubungi, Senin (7/9/2015).

Fadli mengatakan, pertemuan dengan Trump dilakukan secara spontan dan tidak ada dalam agenda kerja pimpinan DPR. Pertemuan dilakukan karena dia dan Ketua DPR Setya Novanto kenal baik dengan Trump. (Baca: Fadli Zon Ungkap Kronologi Pertemuan Ketua DPR dengan Donald Trump)

Dalam pertemuan di Trump Plaza, New York, tersebut, Fadli mengaku sempat membicarakan rencana investasi Trump di Bali dan Bogor. Setelah pertemuan itu, Trump pun mengajak rombongan untuk turun menyaksikan acara konferensi pers. Meski dihadiri oleh banyak pendukung Trump, Fadli menegaskan bahwa acara itu bukanlah kampanye capres.

"Jadi, sekarang itu seolah-olah dipelintir bahwa itu kampanye. Kampanye AS belum berlangsung. Untuk penentuan kandidat saja belum. Ini masih seorang individual, seorang pengusaha, bukan sebagai calon presiden," ujarnya.

Peresmian kampanye Donald Trump

Dalam sistem pemilihan presiden di Amerika Serikat, seorang kandidat mulai melakukan deklarasi pencalonan untuk terlebih dulu bersaing di konvensi partai. Dalam hal ini, Donald Trump bersaing untuk menjadi capres dari Partai Republik dan akan bersaing dengan sejumlah kandidat lain dalam Konvensi Partai Republik, seperti mantan Gubernur Florida Jeb Bush, Gubernur New Jersey Chris Christie, Senator Ted Cruz, dan Senator Marco Rubio.

Meski demikian, kampanye baru bisa dilakukan setelah kandidat mendeklarasikan pencalonannya dan mendaftarkan Pernyataan Deklarasi atau Statement of Candidacyke Federal Election Commission yang merupakan KPU AS. Berdasarkan The Federal Election Campaign Act of 1971 atau UU Kampanye Pemilu Tahun 1971, setelah mendaftarkan Pernyataan Deklarasi, maka kandidat bisa memulai kampanye secara nasional, termasuk mengumpulkan dana kampanye.

Dilansir dari CBS News, Donald Trump sudah mengajukan Statement of Candidacy ke Federal Election Commission pada 22 Juni 2015.

"Dengan senang hati saya mengajukan pendaftaran ini ke Federal Election Commission, untuk meresmikan kampanye saya untuk menjadi presiden Amerika Serikat," demikian pernyataan Donald Trump saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com