Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Calon Panglima TNI, Moeldoko Akan Beri Saran ke Jokowi

Kompas.com - 08/06/2015, 11:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan pensiun pada 1 Agustus 2015. Moeldoko mengaku akan memberikan sejumlah saran dan masukan kepada Presiden Joko Widodo dalam memilih pemimpin TNI selanjutnya.

"Kita akan terlibat dalam bentuk saran dan masukan ke Presiden," kata Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/6/2015).

Namun, Moeldoko enggan mengungkapkan seperti apa nantinya masukan yang diberikan oleh Mabes TNI kepada Presiden. Dia hanya menekankan, pemilihan panglima TNI sepenuhnya diserahkan kepada Presiden. Nantinya, Jokowi bisa menerima ataupun mengabaikan masukan yang diberikan oleh Mabes TNI.

"Itu sepenuhnya domain hak prerogatif Presiden," ucap Moeldoko.

Moeldoko setuju dengan pihak Istana bahwa panglima TNI tidak perlu dijabat bergantian antara Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. (Baca: Wapres: Tidak Ada Ketentuan Giliran Panglima TNI)

Nantinya, bisa saja Moeldoko yang berasal dari Angkatan Darat digantikan dengan calon panglima yang berasal dari Angkatan Darat pula. (Baca: Pengganti Panglima TNI Jenderal Moeldoko Belum Tentu KSAU)

"Itu saya kira sudah dijawab oleh Pak Andi (Andi Widjajanto, Sekretaris Kabinet)," ucapnya.

Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, sebelumnya menyarankan Presiden memilih calon panglima TNI dari Angkatan Udara. Sebab, Panglima TNI sebelumnya sudah berasal dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut. (Baca: Politisi PDI-P: Supaya Adil, Panglima TNI Sebaiknya dari Angkatan Udara)

"Supaya adil, sebaiknya bergiliran. Jadi, dari TNI AU," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Hasanuddin menjelaskan, pemilihan panglima TNI secara bergiliran ini juga sesuai perintah Pasal 13 ayat 4 UU TNI. Pasal tersebut menyebutkan bahwa panglima TNI dijabat oleh perwira tinggi aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan dan dapat dijabat secara bergantian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com