Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Kelebihan Budi Gunawan Yaitu Punya Jaringan yang Luas

Kompas.com - 23/04/2015, 15:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kebulatan anggota sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) dalam memilih nama Komjen Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri lebih dipertimbangkan kepada kelebihan yang dimiliki Budi. Mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu dianggap memiliki kelebihan yang mampu membawa Polri lebih baik.

"Dia konseptor yang baik, pintar, mempunyai wawasan yang luas. Jaringan dia juga luas. Diplomasi dia itu soal jaringannya juga ya," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti ketika berbincang santai dengan wartawan di ruangannya, kompleks Mabes Polri pada Kamis (23/4/2015).

"Kita (Polisi) kalau enggak ada jaringan, enggak ada dukungan masyarakat, ya susah. Itulah yang kita manfaatkan dari dia," lanjut Badrodin. (Baca: Budi Gunawan Diminta Tidak Arogan dengan Kekuasaannya)

Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda sebanyak empak kali tersebut mengatakan bahwa proses sidang Wanjakti yang terdiri dari delapan perwira tinggi Polri itu berjalan lancar. Masing-masing pati diminta memberi masukan soal siapa yang menjadi Wakapolri, entah kelebihan atau kekurangan.

"Masukan-masukan itu kita pertimbangkan, semua dibahas. Akhirnya keputusannya bulat, Pak BG," ujar Badrodin.

Salah satu yang dibahas adalah perkara dugaan tindak pidana gratifikasi yang menjerat Budi di KPK dan berkas perkaranya kini ditangani oleh Bareskrim Polri. Namun, segala hal negatif tersebut lagi-lagi mentah ketika diputuskan siapa Wakapolri yang pas mendampingi Badrodin.

"Jadi memandang orang itu jangan dilihat dari kelemahannya saja, tapi dilihat kelebihan dan kekurangannya, jadi seimbang," ujar dia. (Baca: Kapolri: Jangan Lihat Budi Gunawan dari Kekurangannya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com