Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pengeboman KBRI di Yaman Perlu Direspons Proporsional"

Kompas.com - 21/04/2015, 04:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai bahwa pengeboman di Kota Sanaa, Yaman, yang mengakibatkan korban luka dan kerusakan Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) perlu direspons proporsional oleh pemerintah Indonesia.

"Menlu RI Retno LP Marsudi telah mengecam pengeboman itu. Kecaman ini memadai, tetapi tidak perlu mengambil tindakan berlebihan, cukup proporsional saja," katanya di Jakarta, Senin (20/4/2015).

Hikmahanto menilai, aksi pengeboman melalui pesawat udara yang mengenai KBRI Sanaa perlu disikapi proporsional atas beberapa alasan. Pertama, serangan tidak dilakukan dengan target KBRI.

Oleh karena, ia mengemukakan, KBRI Sanaa kegiatan operasionalnya telah dipindahkan ke Kota Salalah, di Oman, yang dinilai lebih aman.

"Yang menjadi target adalah depo amunisi, yang letaknya memang tidak terlalu jauh dari Gedung KBRI di Sanaa, Yaman," ujarnya.

Hal kedua, menurut dia, dengan adanya serangan secara bertubi-tubi dan sistematis di Kota Sanaa dalam beberapa waktu terakhir, maka wilayah tersebut dapat dikatakan telah menjadi zona perang (war zone).

Menurut Hikmahanto, apabila ada penduduk sipil yang menjadi korban, mereka akan dianggap sebagai korban penyerta yang bukan menjadi target (collateral damage).

Dalam hal tersebut, ia menilai, dalam hukum humaniter penyerang pun sejatinya diharuskan meminimalkan jatuhnya korban penduduk sipil, situs-situs bersejarah dan gedung pemerintahan.

Ada pun hal ketiga, serangan melalui udara layaknya terjadi di Kota Sanaa sulit untuk dilakukan secara presisi, meskipun menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih sekalipun.

"Idealnya perang di dalam kota dilakukan melalui darat, meski konsekuensinya banyak korban yang berperang akan jatuh," kata dia.

Hikmahanto menambahkan, peristiwa pengeboman melalui serangan udara di Kota Sanaa yang berdampak ke KBRI dapat menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk memilih lokasi kedutaannya di mana pun tidak dekat dengan instalasi militer.

Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan, KBRI Sanaa terkena bom serangan udara yang mengakibatkan sedikit-dikitnya dua staf mengalami luka, dan petugas lainnya mengungsi ke Wisma Duta atau tempat kediaman resmi Duta Besar RI di kota tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com