JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPD I Gede Pasek Suardika mengungkap kegiatan yang dilakukan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum selama ditahan di rutan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia mengatakan, sahabatnya itu sering mengumpulkan cerita-cerita lucu dari sesama tahanan.
"Banyak hal lucu, anekdot-anekdot yang ditemukan itu. Jadi dia mau mengumpulkan hal-hal lucu. Saya bilang, 'Mas, bikin aja buku mati ketawa di rutan KPK'," ujar Gede seusai menjenguk Anas di rutan KPK, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Pasek mengatakan, kisah-kisah lucu tersebut merupakan cerita pribadi tahanan seperti mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana dan Ketua DPRD Bangkalan nonaktif Fuad Amin Imron. Menurut dia, gaya Anas berkelakar serupa Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid.
"Gaya Gus Dur gitu lah. Cukup menghibur. Siapa tahu bisa menjadi terapi psikologis untuk mereka di rutan KPK," kata Pasek.
Selain itu, kata Pasek, Anas gemar menulis artikel lainnya di dalam sel. Bahkan, Anas juga rajin menuliskan kicauan berseri (kultweet) untuk Twitter yang dititipkannya melalui kuasa hukumnya.
"Kadang nulis artikel, kadang nulis kultweet itu. Tulis tangan. Pernah liat nulis soal wayang," ujar dia.
Majelis hakim Tipikor menyatakan Anas terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait proyek Hambalang dan proyek APBN lainnya. Anas divonis tujuh tahun penjara setelah mengajukan banding atas vonis delapan tahun penjara di tingkat pertama.
Selain penjara selama tujuh tahun, putusan banding menyatakan bahwa Anas tetap dikenakan denda sebesar Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan. Adapun aset berupa tanah di Krapyak milik Anas dikembalikan ke pesantren yang dipimpin oleh mertuanya, Attabik Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.