Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Nilai Ponsel 4G Indonesia Perlu Perbaiki Kualitas agar Bisa Bersaing dengan Ponsel Tiongkok

Kompas.com - 06/02/2015, 18:31 WIB
Icha Rastika

Penulis


BATAM, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis pembangunan pabrik ponsel 4G di Indonesia bisa menekan impor ponsel Tiongkok. Namun, menurut Kalla, produk ponsel 4G Indonesia harus diperbaiki kualitas dan harganya terlebih dahulu untuk bisa menyaingi produk Tiongkok.

"Pasti (bisa menekan impor), tapi perlu memperbaiki kualitas dan harganya," kata Kalla seusai mengunjungi pabrik ponsel 4G produksi PT Sat Nusapersada Tbk di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (6/2/2015).

PT Sat Nusapersada memproduksi ponsel 4G pertama di Indonesia bermerek IVO. Perusahaan manufaktur elektronika yang berlokasi di Batam itu juga memproduksi ponsel merek lain seperti Venera dan TREQ. Dalam kesempatan yang sama, Kalla mengatakan bahwa dia telah meminta agar ponsel yang diproduksi anak bangsa ini bisa dipromosikan besar-besaran. Ia meminta PT Sat Nusapersada menggandeng operator untuk bekerjasama.

"Saya minta dia promosi besar-besaran untuk bekerjasama katakanlah Telkomsel, operator, untuk memperkenalkan kalau kita juga sudah produksi handphone dalam negeri. Nanti Menkominfo akan laksanakannya dengan Menteri Perindustrian," ucap dia. 

Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan bahwa pertumbuhan pabrik ponsel bisa mendorong tumbuhnya industri pendukung. Mengenai insentif atau pajak yang bakal dikenakan, Kalla mengatakan bahwa hal itu akan diatur lebih lanjut.

Data KSO Sucofindo – Suveyor Indonesia menunjukkan, impor ponsel ke Indonesia pada 2013 mencapai 58 juta unit dengan nilai 2,6 miliar dollar AS atau setara Rp 35 triliun. Pada 2014, ponsel impor diperkirakan mencapai 60 juta unit atau dengan nilai 3,4 miliar dollar AS atau sekira Rp 42 triliun.

Fakta ini menjadikan Indonesia sebagai negara paling konsumtif diantara negara lain se-Asia Tenggara berdasarkan lembaga riset Gfk Asia. Menanggulangi hal ini, pemerintah sedang gencar menggodok regulasi agar lebih mendukung perusahaan lokal.

Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kemeninfo telah menetapkan syarat bagi tiap perangkat elektronik 4G yang ingin masuk ke Indonesia. Syarat itu adalah harus memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.

Kebijakan ini mulai berlaku pada 2017 mendatang. Untuk itu, perusahaan lokal juga dihimbau menggenjot kualitasnya agar mampu menyediakan kandungan lokal bagi perusahaan asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com