Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Hari Cari AirAsia QZ8501, KRI Bung Tomo Bawa Puing Pesawat ke Surabaya

Kompas.com - 05/01/2015, 17:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Setelah delapan hari berlayar melakukan operasi SAR untuk pesawat AirAsia QZ8501, KRI Bung Tomo-357 akhirnya merapat kembali ke Pangkalan Armada Timur di Tanjung Perak, Surabaya, Senin (5/1/2015). Kapal ini juga membawa sejumlah puing pesawat untuk diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Komandan KRI Bung Tomo, Kolonel Yayan Sofyan menunjukkan sejumlah bagian pesawat yang berhasil ditemukan oleh anggotanya.

"Termasuk di hari pertama kami menemukan floating emergency exit door di sektor V," kata Yayan kepada wartawan, di atas kapal yang dikomandoinya itu.

 
Selain itu, KRI Bung Tomo juga berhasil mengambil sejumlah barang-barang yang ditemukan terapung di sekitar perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah seperti lima buah kursi penumpang, tas bermerek Reebok, koper berwarna merah, sepatu lari Nike, bagian badan dan jendela pesawat. Ada pula dudukan untuk bayi, kamera, kacamata merk Levi's, sleeping bag, dan bagian sayap pesawat.
"Seluruh benda yang kami temukan ini akan kami serahkan kepada pihak yang berwenang yakni KNKT," ujar dia.
 
Yayan menerangkan bahwa KRI Bung Tomo sudah mulai melakukan operasi SAR sejak 29 Desember. Mereka kemudian mendapat tugas untuk menyisir wilayah sektor V yang menjadi lokasi kontak terakhir pesawat dengan pihak Air Traffic Control (ATC) di Jakarta.
 
Selama delapan hari di sana, KRI Bung Tomo kemudian memimpin kapal-kapal lain termasuk kapal asing USS Sampson milik Amerika Serikat dan kapal perang milik Malaysia. Selain menemukan puing pesawat, KRI Bung Tomo juga telah menemukan 10 jenazah AirAsia yang terapung di permukaan laut.
 
Seperti diketahui, pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pukul 07.55 saat terbang dari Surabaya menuju Singapura. Pesawat ini membawa 162 orang yang terdiri dari 155 orang penumpang dan 7 orang kru kabin. Hingga Senin sore ini, baru 37 jenazah yang ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com