Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Penyelenggaraan Munas Golkar di Ancol dan Bali

Kompas.com - 06/12/2014, 21:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang digelar kubu Agung Laksono cs resmi dibuka, Sabtu (6/12/2014) malam, di Ballroom Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Penyelenggaraan acara ini terbilang minimalis dibanding Munas IX Golkar yang digelar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, beberapa hari lalu.

Munas di Hotel Mercure dibuka tepat pukul 21.09 WIB oleh Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar, Agung Laksono. Hadir di lokasi adalah tokoh Golkar dari lintas generasi, di antaranya Fahmi Idris, Andi Matalatta, Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, Agun Gunandjar, Yorrys Raweyai, Laurence Siburian, Zainudin Amali dan Priyo Budi Santoso.

Peserta dan peninjau Munas ini berasal dari perwakilan pengurus Golkar di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia serta anggota ormas pendiri Golkar seperti Kosgoro atau ormas sayap Golkar seperti AMPI dan AMPG. [Baca: Agung Laksono Tak Mau Golkar Dicap Partai Penghianat]

Ketua Penyelenggara Munas, Yorrys Raweyai mengklaim Munas di Ancol memenuhi syarat kuorum karena diikuti oleh 384 peserta pemegang suara sah. Munas yang digelar di Hotel Mercure hanya dihadiri tak sampai seribu peserta atau kader Golkar.

Sedangkan Munas di Bali dihadiri oleh lebih dari 2.000 orang gabungan dari peserta dan kader Golkar dari seluruh provinsi. Pengamanan di Hotel Mercure juga terbilang tak terlalu istimewa. Sementara pengamanan Munas di Hotel Westin dilakukan sampai lima lapis dengan personel gabungan dari Polda Bali, dan petugas keamanan lokal.

Agenda Munas di Ancol adalah pemilihan ketua umum Golkar, dan penyusunan program kerja lima tahun ke depan. Munas ini akan berlangsung sampai Minggu (7/12/2014).

"Kami pastikan, Munas ini akan lebih demokratis dari pada munas Bali," kata Agung, sebelum membuka Munas secara resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com