Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono Tak Mau Golkar Dicap Partai Penghianat

Kompas.com - 06/12/2014, 21:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Penyelamat Partai Golongan Karya Agung Laksono mengkritik Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas IX Bali, Aburizal Bakrie, yang menginstruksikan Golkar untuk memnolak pemilihan kepala daerah secara langsung.

Menurut dia, dengan sikap menolak pilkada langsung itu, Golkar akan dicap negatif oleh masyarakat. "Kita tidak mau Partai Golkar disebut sebagai penghianat karena masyarakat akan mengingat," kata Agung saat membuka Musyawarah Nasional IX versi Presidium Penyelamat, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (6/12/2014) malam.

Agung menjelaskan, sistem demokrasi di Indonesia dari tahun ke tahun sudah mengalami berbagai perkembangan. Jika pilkada dikembalikan dari dipilih langsung oleh rakyat menjadi dipilih DPRD, maka Indonesia akan mengalami kemunduran.

"Jika kita kembali pilkada lewat DPRD, bisa mengulangi kesalahan yang kita kubur di masa lalu," ucapnya. Agung menyadari pilkada langsung memang selama ini masih menyisakan banyak kekurangan. Namun kekurangan-kekurangan itu, menurut dia, masih bisa diperbaiki.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam Munas IX Partai Golkar, menginstruksikan kepada fraksi Golkar di DPR untuk menolak peraturan pemerintah pengganti undang-undang terkait pilkada langsung yang diterbitkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Aburizal, pilkada melalui DPRD sesuai dengan cita-cita Koalisi Merah Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com