Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Golkar: Tak Ada yang Diuntungkan dan Dirugikan Percepatan Munas

Kompas.com - 21/11/2014, 14:34 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa tak sependapat jika dimajukannya waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar dimaksudkan untuk memuluskan langkah Aburizal Bakrie kembali menduduki kursi ketua umum. Menurut Lalu Mara, semua calon ketua umum memiliki peluang yang sama di forum pemilihan tersebut.

"Tak ada yang diuntungkan dan tak ada yang dirugikan atas keputusan tersebut," kata Lalu Mara, saat dihubungi, Jumat (21/11/2014).

Lalu Mara menjelaskan, tak ada alasan mengkhawatirkan dimajukannya pelaksanaan Munas IX. Ia justru menuding internal Golkar yang menolak dipercepatnya Munas adalah kubu yang sejak awal meminta Munas dipercepat.

Ia melanjutkan, Aburizal awalnya sepakat dengan keputusan pleno DPP Partai Golkar yang menetapkan Munas IX digelar pada Januari 2015. Namun, sikap Aburizal kemudian berubah karena Rapimnas VII Partai Golkar di Yogyakarta memutuskan Munas IX digelar pada 30 November 2014 di Bandung, Jawa Barat.

"Karena keputusan rapimnas hirarkinya lebih tinggi dari keputusan pleno DPP, maka beliau (Aburizal) dan DPP wajib melaksanakan keputusan tersebut. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menyayangkan dipercepatnya pelaksanaan Munas IX Partai Golkar. Ia menganggap ada banyak keanehan yang tak terjawab karena keputusan itu didukung oleh hampir seluruh Ketua DPD I Partai Golkar. (baca: Agung Laksono Tak Gentar Lawan Aburizal Bakrie)

Sebelumnya, Rapimnas Golkar di Yogyakarta pada 18-19 November 2014, yang dihadiri seluruh DPD tingkat I Golkar menyepakati penyelenggaraan munas dipercepat menjadi 30 November 2014.

Hal ini bertentangan dengan kesepakatan dalam rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan Munas digelar Januari 2015, sesuai rekomendasi Munas sebelumnya.

Percepatan Munas disebut-sebut bertujuan untuk mendorong terjadinya aklamasi pemilihan Aburizal Bakrie menjadi ketua umum kembali. Di sisi lain, percepatan munas akan membatasi waktu bagi calon ketua umum lain untuk melakukan konsolidasi.

Tujuh calon Ketua Umum DPP Partai Golkar kemungkinan akan bersatu dengan hanya mengusung satu nama yang akan melawan Aburizal dalam Musyawarah Nasional IX.

Politisi Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa menyebutkan, ketujuh calon ketua umum itu adalah Agung Laksono, Agus Gumiwang, MS Hidayat, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, Hajriyanto Thohari, dan Airlangga Hartanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Nasional
Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Nasional
Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Nasional
Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Nasional
Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Nasional
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Nasional
Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Nasional
PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

Nasional
Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Nasional
PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com